Mohon tunggu...
Rinaldi Syahputra Rambe
Rinaldi Syahputra Rambe Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpustakaan Bank Indonesia Sibolga

Anak desa, suka membaca, menulis dan berkebun. Penulis buku "Etnis Angkola Mandailing : Mengintegrasikan Nilai-nilai Kearifan Lokal dan Realitas Masa Kini". Penerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inkubator Literasi, Upaya Baru Menanam Benih Literasi di Daerah

22 Mei 2023   11:11 Diperbarui: 22 Mei 2023   11:27 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Literasi.   Foto: Shutterstock

Peningkatan literasi di Indonesia merupakan tugas yang mendesak dan membutuhkan perhatian serius. Saat ini, upaya penguatan literasi kita masih terfokus pada penguatan literasi dasar, seperti membaca, menulis, menghitung, dan berbicara. Sementara itu, negara lain telah jauh melangkah, sedangkan kita masih menghadapi tantangan melek huruf, kurangnya minat baca, dan rendahnya literasi sains.

Survei yang dilakukan oleh lembaga nasional dan internasional telah mengungkapkan tingkat literasi yang rendah di Indonesia. Sebagai contoh, pada tahun 2019, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) merilis Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca) rata-rata nasional hanya sebesar 37,32%. Menunjukkan tingkat literasi yang sangat rendah di Indonesia.

Temuan serupa juga disampaikan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) melalui Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2018, yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-74 dari 79 negara peserta.

Laporan ini seharusnya menjadi pukulan keras bagi kita semua. Permasalahan literasi bukanlah tugas yang hanya ditangani oleh instansi terkait, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.

Literasi merujuk pada kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, serta kemampuan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan literasi sangat penting dalam menentukan daya saing seseorang. Oleh karena itu, perlu terus mengasah dan meningkatkan kemampuan literasi kita.

Dalam rangka menanam benih literasi, upaya baru perlu dilakukan terutama di daerah. Salah satu langkah baru yang dijalankan adalah program Inkubator Literasi Pustaka Nasional (ILPN). 

Program ini telah dimulai sejak tahun. Hingga tahun 2022, program ini telah berhasil melahirkan lebih dari 150 penulis dan menerbitkan 15 buku berbasis kearifan lokal. Buku-buku yang dihasilkan oleh para penulis tersebut berisi berbagai tulisan yang membahas kearifan lokal.

Program ILPN ini masih terus dilanjutkan tahun ini. Perpustakaan nasional melaui perpusnas press telah menetapkan 20 lokasi khusus dan menunjuk 20 instansi menjadi host di daerah-daerah. Host terpilih meliputi dinas perpustakaan, perpustakaan khusus, komunitas dan pegiat literasi dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Harapannya ILPN akan menjadi pendorong tumbuhnya benih literasi di daerah. Terutama literasi menulis. Mengingat literasi menulis tentang kearifan lokal di daerah masih sangat terbatas. 

Selama ini, ada kecenderungan literatur lokal disampaikan lewat bertutur dan sangat jarang ada yang menuliskannya. Hal ini dapat dilihat  dari berbagai dongeng atau cerita rakyat diturunkan dari generasi ke generasi hingga kini masih lewat bertutur. Hingga kini, amat sulit menemukan rujukan-rujukan yang berbentuk tulisan berbasis kearifan lokal. Padahal kearifan lokal mengandung nilai-nilai yang sarat. Masih sangat relevan digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun