Atas nama persaudaraan"moral standing" diabaikanÂ
Slogan "muslim negarawan" digaungkan dengan perut kekenyanganÂ
Kebohongan tetap berlanjut,begitupula dengan kebisuanÂ
Semua ini demi "harga diri" yang "seharga" rumah kebangsa(t)an
.
Seperti mengulang sejarah tentang "jambore kebangsa(t)an
Negarawan kekenyangan disusupi kebebalanÂ
Seolah tak pernah mendengar sebuah peringatan;"Hari ini harus lebih baik dari Hari kemarin!"
Lantas,adakah lagi yang disebut dengan harapan?
Yogyakarta,2 September 2022
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!