yang adalah sepasti kehidupan
mereka berteman dalam waktu
namun datangnya tak satu pun tahu
menusuk hati jiwa sang kekasih hati
lara dalam kalbu bergejolak
menumpahkan butiran air buah pedihnya hati
dari mata lalu terdengar suara sendu
lirih suara kehilangan antara kerelaan dan kekosongan
jiwa yang lantak merindukan labuhan
tempat bersandar lagi peraduan
fana hanyalah sementara
sekali lagi ku teringat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!