Mohon tunggu...
Rina Darma
Rina Darma Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Happy Gardening || Happy Reading || Happy Writing || Happy Knitting^^

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ini Komitmen Saya Mengurangi Jejak Karbon

24 Oktober 2021   21:52 Diperbarui: 24 Oktober 2021   22:27 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Indika Energy memiliki dua aspirasi besar yaitu mencapai net-zero emissions pada tahun 2050 dan meningkatkan pendapatan perusahaan dari sektor non batubara menjadi 50% pada tahun 2025," tutur Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy.

Indika Energy yang merupakan perusahaan terdiversifikasi terkemuka berkomitmen menjaga bumi lebih baik dengan berfokus pada keberlanjutan. Hal ini mendasari transisi Indika Energy dengan mengembangkan portofolio bisnisnya pada sektor non batubara sebagai upaya untuk mencapai NZE. Indika Energy saat ini turut mengembangkan penggunaan panel surya sebagai upaya dekarbonisasi, berinvestasi pada sektor energi terbarukan, teknologi digital, kendaraan listrik, nature-based solutions, dan bisnis berkelanjutan lainnya.

Komitmen Net-Zero Emission ala Ibu Rumah Tangga 

Bukan hanya pemerintah maupun perusahaan yang harus berkomitmen dengan NZE. Kita pun bisa melakukannya dalam lingkup rumah tangga. Setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam rangka meminimalisir jejak karbon. Menekan besaran emisi GRK yang kita produksi dalam kegiatan sehari-hari.

Inilah yang tadi saya sebut dalam paragraf pembuka di atas. Mengurangi emisi karbon bagi saya sama artinya menekan pengeluaran rumah tangga. 

Sebagai ibu rumah tangga tentu kita tidak bisa muluk-muluk mengganti sumber listrik di rumah dengan panel surya atau serta merta mengubah sawah menjadi hutan untuk menyerap karbon yang kita hasilkan. Karena, masing-masing individu, lembaga swadaya masyarkat (LSM), perusahaan, maupun pemerintah memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing. Nah, di antara komitmen yang sudah saya lakukan untuk mendukung NZE melalui pengurangan emisi dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

Mematikan lampu dan barang elektronik lainnya yang tidak digunakan

Penggunaan energi listrik untuk keperluan sehari-hari memproduksi emisi CO2 yang bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil di pembangkit listrik yang umumnya masih berasal dari batu bara. Untuk setiap penggunaan lampu berdaya 10 Watt yang dinyalakan selama 1 jam, CO2 yang dihasilkan adalah 9,51 gram (www.iesr.or.id).

Menggunakan asumsi tersebut jika kita memangkas setengah jam maka kita pun turut mengurangi emisi yang terbuang ke udara sebesar 4,25 gram. Apabila di rumah terdapat lima lampu atau lebih semakin besar pula emisi yang bisa kita pangkas.

Selain emisi karbon yang dipangkas, tagihan listrik pun berhasil dikurangi. Mungkin terlihat sepele, tapi saya sudah membuktikannya dalam tiga bulan terakhir. Bulan Juli ketika saya melahirkan anak ketiga, saya tidak bisa mengontrol pemakaian lampu, anak-anak menonton televisi, kapan menyalakan air, mematikan dispenser, dan mencabut charger yang sudah tidak digunakan.

Tagihan Agustus 2021 sebesar Rp170.425,00. Bulan berikutnya, ketika kondisi saya sudah mulai stabil untuk beraktivitas, tagihan listrik September turun menjadi Rp144.629 dan sewaktu saya sudah normal tagihan terakhir Oktober turun lagi menjadi Rp113.100,00. Saya bisa menghemat setidaknya Rp50 ribu yang artinya penghematan tersebut bisa saya alihkan ke pos lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun