Mohon tunggu...
Rikho Kusworo
Rikho Kusworo Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis Memaknai Hari

Karyawan swasta, beranak satu, pecinta musik classic rock, penikmat bahasa dan sejarah, book-lover.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelah yang Berkah

29 Mei 2016   00:44 Diperbarui: 29 Mei 2016   01:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kesunyian ini sungguh kunikmati

Jam dinding berdentang menemani keheningan.

Tak ada suara.

Malam tenang tenteram tidak bergejolak

Aku mencoba berbicara dengan diriku sendiri.

Kawan abadi yang hampir tak pernah kusapa

Hai kawan..aku tahu kamu tak hanya membanting tulang.

Pun ku sadar peluhmu terkuras kering oleh timbunan debu yang menaburi kulit.

Debu di benakmu pun tak kunjung terbang

Seolah dengki melihat kapas tipis yang ringan terangkat mengambang dihembus angin

Teruslah sigap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun