Seperti disaat membaca novel sastra membuat pembacanya berpikir keras untuk memahami pesan yang terkandung di dalamnya. dan, dalam novel sastra tersebut, pesan disampaikan dalam bentuk kiasan, maka setiap pembaca memiliki interpretasi yang berbeda-beda mengenai pesan tersebut.Â
Adapun mempelajari sastra juga berarti kita menelusuri ilmu pengetahuan dalam bentuk pemikiran yang telah direfleksikan oleh pengarang novel tersebut, tentu saja kita pasti dapat memperoleh wawasan dari ide-ide tentang dunia dan realitas yang digambarkan pengarangnya melalui bahasa.Â
Mempelajari sastrapun berarti tergolongkan mempelajari bahasa, pemikiran, gagasan, budaya, dan tradisi. Bahkan sehingga mempelajari sastra kemungkinan bisa berarti belajar untuk menafsirkan pesan pengarang dalam karyanya secara akademis. Intinya mempelajari sastra berarti melengkapi diri sebagai manusia yang tuntas.Â
Kita sebagai mahasiswa juga harus bisa belajar  mengetahui perkembangan sastra, sejak abad ke-19, ada hasil-hasil sastra berbahasa Melayu yang tidak ditulis oleh orang-orang yang berasal dari Kepulauan Riau atau Sumatera. Bahasa yang dipergunakannya akan sulit disebut sebagai bahasa Melayu yang murni atau bersih.Â
Bahasa Melayu yang dipergunakan oleh para pengarang itu bukanlah bahasa Melayu Tinggi melainkan bahasa Melayu Rendah atau bahasa Melayu Pasar. Karena kesusastraan Melayu termasuk kesusastraan yang kaya di Kepulauan Nusantara. Banyak hikayat-hikayat , syair-syair, pantun-pantun dan karya-karya sastra lain yang indah-indah dan usianya sudah berabad-abad. Contohnya Hikayat si Miskin, Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Amir Hamzah.Â
Dalam sastrapun ada salah satu khusus cara terbaik untuk membuat mahasiswa tetarik pada sastra ialah memberikan mahasiswa lingkungan yang kaya dengan buku-buku satra.Â
Buku-buku tersebut yang dimaksud adalah buku yang berisikan karya sastra yang di pandang memiliki kandungan nilai-nilai positif, dan ilmu tentang sastra yang berguna, bermanfaat, serta dapat diaplikasikan dengan mudah oleh mahasiswa itu sendiri. Bahwa harus kita ketahui juga satra itu merupakan cerminan cipta, rasa, sikap, jiwa, pemikiran dari penyair atau pengarangnya tentu saja tidak hanya merupakan bagian dari warisan budaya saja.Â
Terkadang, mengenal sastra itu seharusnya pada usia dini sudah diberikan ilmu pengetahuan tentang sastra, karena anak itu terkadang mempunyai imajinasi yang tinggi yang mudah untuk dipahaminya, tetapi bisa saja tergantung dari pola pikir anak tersebut.Â
Banyak sekali urutan dari sastra itu, ada sastra tentang adat istiadat atau budaya dan lain-lainnya. Ketika, kita bisa mempelajari tentang sastra tentu saja bisa merangsang otak kita untuk memvisualisasikan atau mengimajinasikan setiap adegan yang tersaji di dalamnya.Â
Tentu saja bila kita giat belajar tentang sastra kita dapat memperoleh manfaatnya di antaranya
1) menambah pengetahuan, misalnya kita akan mendapatkan berbagai banyak informasi-informasi yang terjdi disekitar kita.Â