Andai rasa bisa dibungkus,
Aku akan melipatnya rapi dalam kertas tanpa dusta.
Mengikatnya dengan pita keberanian,
Dan menempelkan alamatmu di sudut paling indah.
Bukan untuk memaksa,
Bukan pula menuntut balasan.
Hanya ingin kau tahu,
Ada hati yang masih berdenyut menyebut namamu,
Di antara ragu dan keyakinan yang terus berperang.
Aku ingin mengirimkannya padamu,
Tanpa takut ditolak,
Tanpa dihantui bayangan pintu yang ditutup dari dalam.
Karena aku percaya,
Kejujuran selalu menemukan jalannya,
Meski tak selalu bermuara pada pelukan.
Jika kau membukanya,
Mungkin kau akan menemukan segenggam luka.
Namun juga sekarung keberanian yang kutumbuhkan,
Di tanah penuh air mata.
Dan jika kau memilih menaruhnya kembali di depan pintumu,
Aku tak akan jatuh,
Aku akan tetap berdiri.
Karena mengekspresikan rasa,
Bukan kelemahan, melainkan keberanian.
Andai rasa bisa dibungkus,
Aku ingin kau tahu.
Cinta ini tidak mencari izin untuk hidup,
Ia hanya butuh tempat untuk didengar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI