Dalam dunia pembangunan daerah, dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ibarat sebuah kompas. Ia menunjukkan ke mana arah pembangunan akan dilaksanakan, apa tujuan utama yang ingin dicapai, serta bagaimana cara mencapainya secara terukur. Kabupaten Kutai Kartanegara, salah satu wilayah paling strategis di Provinsi Kalimantan Timur, menyusun RPJMD 2021--2026 dengan semangat besar: menjadikan daerah ini bukan hanya maju secara fisik, tetapi juga berkarakter dan berbudaya.
Dengan visi: "Terwujudnya Masyarakat Kutai Kartanegara yang Sejahtera dan Berbahagia, Berbasis Sumber Daya Lokal Menuju Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai Pusat Peradaban," RPJMD ini menyuarakan ambisi besar. Namun, ambisi harus diiringi dengan strategi yang cermat dan pelaksanaan yang konsisten. Artikel ini membahas secara mendalam arah, isi, serta tantangan yang ada dalam dokumen tersebut---serta sejauh mana harapan masyarakat dapat dijawab oleh rencana pembangunan lima tahunan ini.
Membaca Visi dan Misi: Integrasi antara Modernitas dan Kearifan Lokal
Visi besar yang dicanangkan oleh RPJMD Kukar memadukan dua unsur penting: kesejahteraan materiil dan kebahagiaan hidup, serta pelestarian nilai-nilai lokal dalam konteks global. Dalam dunia pembangunan, ini bukan hal mudah. Banyak daerah gagal menyeimbangkan modernitas dan akar tradisi. Namun dalam dokumen ini, pendekatan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan tampak jelas dalam lima misi yang diusung:
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, dan sosial budaya.
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan responsif.
Mengembangkan ekonomi daerah berbasis potensi lokal.
Memperluas konektivitas dan infrastruktur dasar yang merata.
Menguatkan kehidupan religius dan pelestarian budaya sebagai fondasi harmoni sosial.
Setiap misi disusun dalam bentuk tujuan, sasaran, strategi, hingga indikator pencapaian kinerja yang dapat diukur secara kuantitatif. Ini menunjukkan bahwa RPJMD ini tidak berhenti pada narasi normatif, tapi diarahkan agar bisa diimplementasikan dan dievaluasi secara berkala.
Isu Strategis Pembangunan: Pendidikan, Kemiskinan, hingga Krisis Lingkungan