Mohon tunggu...
Rifky Bagas Nugrahanto
Rifky Bagas Nugrahanto Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai Negeri Sipil

Mengawali penulisan artikel di situs pajak.go.id, serta merambah pada publikasi di media cetak. Beberapa artikel telah terbit di antaranya di Harian Ekonomi Neraca dan Investor Daily Indonesia. Perjalanan menulis ini pun mengantarkan saya dapat ikut tercatat dalam buku dokumentasi “Voyage Indonesia 2018 : Kala Dunia Memandang Indonesia” dalam momen Annual Meetings WBG-IMF tahun 2018, Bali. Menjadi salah satu dari 100 artikel opini dan feature yang menyuarakan tentang momen berharga itu dan manfaatnya untuk Indonesia. Beberapa dokumentasi tulisan saya dapat dilihat juga pada https://rifkyjournals.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan agar Krisis Tak Lagi Terulang

23 Juni 2019   20:33 Diperbarui: 23 Juni 2019   21:02 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dokumentasi Crisis and Response An FDIC History 2008 -- 2013, negara adidaya seperti Amerika Serikat dihadapkan dengan krisis keuangan paling parah sejak depresi hebat tersebut. Krisis keuangan pun berakibat menghasilkan kontraksi ekonomi yang berkepanjangan, resesi hebat, dengan dampak yang menyebar ke seluruh dunia. Penyebab krisis keuangan pun terjadi dalam periode boom dan bust perumahan pada pertengahan 2000-an.

Krisis keuangan yang menyusul keruntuhan pasar perumahan begitu parah sehingga, untuk perrtama kalinya pemerintah Amerika Serikat (AS) beralih ke ketentuan hukum yang telah diberlakukan sebagai bagian dari Deposit Federal Insurance Improvement Act tahun 1991 untuk membantu menangani risiko sistemik.

Sebenarnya ketentuan ini melarang pemberian bantuan kepada bank yang gagal jika dana Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) akan digunakan untuk melindungi deposan yang tidak diasuransikan dan kreditor lainnya. Namun Undang-Undang tersebut juga memuat ketentuan yang memungkinkan pengecualian terhadap larangan ketika terjadi kegagalan suatu lembaga dapat menimbulkan risiko sistemik.

Risiko sistemik tersebut bukan hanya menyebabkan krisis keuangan, melainkan juga krisis perbankan, yang menantang setiap aspek operasi FDIC, tidak hanya karena tingkat keparahannya tetapi juga karena kecepatan masalah tersebut terungkap.

Ada kerugian besar dalam output ekonomi dan penurunan besar dalam pekerjaan, kekayaan rumah tangga, dan indikator ekonomi lainnya. Pemerintah Amerika Serikat bukan hanya kehilangan 8,8 juta sektor lapangan pekerjaan, tetapi setengah kerugian terjadi dalam enam bulan yang mengikuti puncak krisis keuangan pada musin gugur di tahun 2008.

Pada tahun 2009, dampak semakin meluas dan memuncak dengan diketahuinya $ 2,8 juta pinjaman hipotek dalam penyitaan, terhitung empat kali lipat dari angka pada tahun 2005. Saat itu pun Federal Reserve memprakarsai banyak program yang dirancang untuk menyediakan likuiditas jangka pendek bagi bank dan lembaga keuangan lainnya serta kepada peminjam dan investor.

Dalam enam minggu setelah tanggal 15 Sepetember 2008, kebangkrutan bank investasi Lehman Brothers, neraca Federal Reserve naik dua kali lipat menjadi sekitar $ 2 triliun. Empat hari setelahnya, Departemen Keuangan mengumumkan bahwa mereka akan memberikan jaminan untuk pasar uang rekasadana lebih dari $ 3,5 triliun dalam aset.

Pada tanggal 3 Oktober, Kongres memberi wewenang sebesar $ 700 miliar yang akan digunakan untuk menopang modal lembaga keuangan. Enam hari setelahnya, FDIC mengumumkan Program Jaminan Likuiditas Sementara yang akhirnya menjamin lebih dari $ 600 miliar utang yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan dan afiliasinya.

Pada tingkat perusahaan individual, akuisisi JPMorgan Chase atas bank investasi Bear Stearns pada Mei 2008 difasilitasi oleh pinjaman $ 29 miliar dari Federal Reserve Bank New York. 

Perusahaan asuransi multinasional American International Group (AIG) pun diselamatkan dengan fasilitas kredit $ 85 miliar. Fannie Mae dan Freddie Mac, dua perusahaan yang disponsori pemerintah yang mendukung pasar hipotek, dimasukkan ke dalam konservatori pemerintah bahwa Departemen Keuangan AS akan mendukun sejumlah $ 189, 5 miliar total investasi.

Dalam kurun periode 2008 hingga 2013, hampir 500 bank gagal, dengan biaya sekitar $ 73 miliar ke Dana Asuransi Deposito (DIF). Di antara kegagalan-kegagalan tersebut adalah IndyMac, yang merugi sekitar $ 12 miliar pada Juni 2008 dan Washington Mutual pada September 2008 dengan kerugian yang lebih yaitu $ 307 miliar aset, yang merupakan kegagalan paling mahal dalam sejarah FDIC dan terbesar bagi Amerika Serikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun