Bekasi, Jawa Barat -- Siang itu, di sebuah rumah sederhana di pinggiran Bekasi, terdengar suara riang seorang anak perempuan kelas 4 SD yang tengah mencatat uang jajannya ke dalam buku kecil bergambar tumbuhan. Namanya Ayu (9), dan sejak beberapa bulan terakhir, ia punya kebiasaan baru: mencatat pengeluaran, memilah sampah, dan mengajak ibunya untuk hemat energi. Semua bermula dari satu program edukatif di sekolah yang diprakarsai oleh CIMB Niaga.
Bukan sekadar kampanye hijau, inisiatif keberlanjutan yang dibawa CIMB Niaga ke sekolah Ayu rupanya menanamkan pemahaman yang dalam tentang gaya hidup berkelanjutan---dan dampaknya tak berhenti di ruang kelas.
"Ayu yang Mengubah Cara Saya Melihat Hidup"
Ibu dari Ayu, Rini (37), awalnya tak banyak menaruh perhatian. "Saya pikir cuma tugas sekolah biasa. Tapi kok lama-lama anak saya jadi cerewet banget soal listrik, soal plastik, bahkan uang jajan," ujarnya sambil tertawa. Namun lambat laun, kebiasaan baru Ayu membuka mata Rini tentang pentingnya hidup hemat, termasuk dalam mengelola keuangan rumah tangga.
"Dia bilang, kalau kita bisa hemat, kita bisa nabung. Dan nabung itu bukan cuma buat beli mainan, tapi buat masa depan. Dari situ saya mulai ikut-ikutan nyatet belanja harian, sisihin uang, dan mikir lebih panjang soal usaha saya," tutur Rini, yang menjalankan usaha kecil menjual makanan ringan berbahan lokal.
Dampak Nyata dari Edukasi Sustainability
Program keberlanjutan CIMB Niaga di sekolah dasar tempat Ayu belajar merupakan bagian dari komitmen bank tersebut dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya di bidang literasi keuangan, pengelolaan lingkungan, dan inklusi finansial. Edukasi diberikan secara interaktif, dengan pendekatan ramah anak, namun menyentuh aspek-aspek penting kehidupan sehari-hari.
"Anak-anak belajar bagaimana menabung, bagaimana memilah sampah, dan bahkan bagaimana menggunakan barang-barang secara bertanggung jawab," jelas seorang guru yang menjadi fasilitator program. "Yang menarik, perubahan perilaku tak hanya terjadi di sekolah, tapi juga di rumah."
Dari Literasi ke Layanan Finansial
Bagi Ibu Rini, semangat keberlanjutan yang diajarkan kepada anaknya justru membuka jalan baru bagi perkembangan usahanya. Setelah mencari tahu lebih jauh karena ketertarikannya pada perubahan anak, ia menemukan bahwa CIMB Niaga memiliki layanan pinjaman hijau atau green financing untuk pelaku usaha mikro dan kecil yang ingin bertransformasi secara ramah lingkungan.
"Awalnya saya cuma lihat perubahan kecil dari Ayu---dia jadi rajin nabung, suka matiin lampu, dan cerewet soal sampah. Tapi dari situ saya jadi mikir, kalau anak saya aja bisa berubah, kenapa saya nggak? Waktu tahu CIMB Niaga punya pinjaman hijau buat usaha kecil, saya langsung tertarik. Setelah dibimbing, saya mulai ganti kemasan dimsum saya pakai bahan ramah lingkungan, dan sekarang saya juga belajar jualan online. Usaha saya jadi lebih rapi, lebih maju, dan saya juga jadi lebih semangat jalaninnya karena merasa ikut jaga lingkungan." ujarnya.
Komitmen Nyata CIMB Niaga untuk Masa Depan Berkelanjutan
Transformasi yang dialami Ibu Rini dan Ayu menjadi salah satu potret dampak nyata pendekatan keberlanjutan yang dilakukan CIMB Niaga. Dengan menjangkau generasi muda melalui edukasi, dan memberikan solusi finansial nyata bagi pelaku usaha, CIMB Niaga tidak hanya menjalankan tanggung jawab sosial---tapi juga menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan.
"Yang bikin saya kagum, ini bukan sekadar soal menanam pohon atau hemat listrik. Ini soal cara hidup. Dan ternyata, perubahan bisa dimulai dari anak kecil, bahkan dari meja sekolah," kata Rini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI