Mohon tunggu...
Rifa Nur Azizah
Rifa Nur Azizah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penikmat alam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Best Practice: Pembuatan Eco Enzyme, Sampahku Tanggung Jawabku

6 Desember 2022   14:12 Diperbarui: 6 Desember 2022   14:34 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, respons yang diterima penulis dari beberapa rekan sejawat cukup positif bahwa mereka melihat pembelajaran berbasis projek ini dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Melihat bagaimana langkah sederhana yang penulis lakukan, faktor keberhasilan dari pembelajaran ini adalah para peserta didik sendiri. Meskipun terdapat beberapa peserta didik yang merasa risih dengan mengolah sampah organik menjadi eco enzyme kare harus berkotor-kotoran, mereka dalam kerja tim saling membantu memberikan instruksi dan pemahaman dari sudut pandangnya sehingga hal ini juga melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan berani menyatakan pendapatnya. 

Selain itu, peserta didik mau membuka diri untuk bekerjasama dalam kelompok. Selain itu, penulis juga merasa bahwa model pembelajaran projek base learning yang dipilih cukup menjadi faktor keberhasilan pembelajaran ini. 

Di samping itu, berkomunikasi dengan rekan sejawat dapat menambah pemahaman kita terhadap karakteristik peserta didik yang kita didik agar setiap pembelajaran dapat memberikan kebermaknaan bagi hidupnya. Meski begitu, penulis masih harus berusaha maksimal dengan mencari metode lainnya yang lebih inovatif dan erat dengan peserta didik dalam pembelajaran ini agar pembelajaran dan pengalaman penulis dapat bertambah.

Setelah mengamati dan melewati serangkaian langkah dan dampaknya, keseluruhan proses dalam pembelajaran ini menghasilkan pembelajaran baru lainnya bagi penulis. Pertama, percaya pada peserta didik. Dalam hal ini berkaitan dengan rasa tidak percaya yang sebelumnya dimiliki penulis terhadap peserta didik, karena merasa peserta didik belum mampu untuk membuat produknya sendiri. 

Namun, ketidakpercaya itu perlahan menghilang dan digantikan dengan keyakinan bahwa proses pembelajaran ini dapat dilakukan oleh mereka dengan perbekalan yang cukup dari guru. 

Kedua, saling memahami. Hal ini berkaitan dalam pemahaman guru terhadap karakteristik peserta didik, sehingga guru dapat memilih model pembelajaran yang tepat. Dalam rangka memberikan pembelajaran yang bermakna lagi menyenangkan untuk peserta didik. Ketiga, pembelajaran ini semoga memotivasi mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kehidupan yang mereka jalani.

Penulis berharap tulisan ini dapat menginspirasi dan menghasilkan inovasi-inovasi lainnya yang lebih baik guna menghasilkan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik kita. Aamiin.

Semoga membantu :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun