Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bintang Tak Berulu

14 Oktober 2019   22:07 Diperbarui: 14 Oktober 2019   22:14 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sisi terluar dalam diriku, merasa asing melihat jejak angin menggurat wajahmu, kau telah lupa merawat kenangan, almanak entah ke mana terbuang, kau coba menipu, tetap merawat rumah tangga, kendati kau campakkan hatiku pada batu padas, aku merasa luka itu nganga, pada rumput yang enggan berbunga, pada savana tanpa kuda, kau seperti mencoba bermain api.

Kau tahu, api itu sahabat bila kerdil, hadir di sisi gelapmu, halau rasa takut pada bintang tak berulu. 

Kau paham, api itu musuh bila besar, hadir di sisi garingmu, membakar hati menjadi abu, setelah kau alpa masih mempunyai kasih sayang.

Sisi luar dalam diriku semakin bimbang, apakah kau musuh atau kawan, tapi pasti harta tetap membutakan bahwa kawan bukan selamanya, tak pula kekal permusuhan, semua pertimbangan untung rugi, setelah ini kita bersiap perang.

Ujung Kata, 1019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun