Dari gaji sebagai juru tulis itulah dia menyekolahkan Brip yang berotak lumayan sampai menyandang gelar sarjana. "Sekarang Brip adalah pengusaha koran."
"Bos penjual koran maksud Mang Del?" kejar istriku.
"Bukan, Bu. Saya adalah pemilik sebuah penerbitan surat kabar di kota ini. Dan rencananya, sekarang kami ingin mengajak bapak dan ibu menghadiri acara ulang tahun pertama penerbitan kami, sekaligus merayakan ulang tahun saya yang ketigapuluh dua."
Aku tertawa bahagia. Istriku tersenyum penuh canda. Kami memeluk Brip bersama-sama. "Selamat ulang tahun, Brip! Selamat sukses, Nak!" ucap kami berbarengan. Perlahan malam jatuh diam-diam.
----sekian---