Babak belur aku dihantam katamu, katamu harusnya embun menetas daun, meretas tanah menghirup tiada, seperti adanya bisa masuk rasa, sakit sirna, kenapa luka itu bermata.
Hak pisau pemegang dapur, bumbu-bumbu memantra, merasuk lapar, mengurai nikmat. Hak parang, memapas daging, di penjagalan, agar kau menyaring rasa gurih duri dan tulang. Hak kapak untuk kayu, untuk bara, api yang melumat juadah sampai kalis.
Hanya kau tanah, adalah benih, adalah tunas, adalah tiada menjadi ada, pada kata yang meniup bara? Semoga jedamu jera.
32019