Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sop Brokoli

24 Januari 2021   11:40 Diperbarui: 24 Januari 2021   11:46 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamis, 2 Januari 2020 pukul 07.00 WIB

Cericit burung di atas dahan. Kumbang bermunculan di seputar kembang, membagi cinta antara putik dan serbuk sari. Masih adakah yang berusaha mendustai indahnya pagi dalam selimut dengkur?

Jam weker berbentuk kepala bayi itu, tiba-tiba menjerit pada waktu yang salah. Eppok menggeliat, membuka mata malas-malasan. Cahaya pagi menjalar di pipinya. Terasa hangat. 

So why? Ada apa dengan jam wekernya? Dia menjerit. Sebelum tidur malam, dia teledor mengarahkan alarm, harusnya ke angka lima, namun singgah di angka tujuh.

Eppok mengamuk, nyaris mengaum dan mencakar. Selimut dia lemparkan ke lantai, serampangan memakai selop terbalik. Keluar kamar, menceracau. Menyalahkan siapa saja yang sedang bersantap di meja makan. 

Kenapa tak ada di antara mereka yang peduli dengan hari sakral ini? Dia sudah melingkari kalender pada angka dua Januari dengan spidol hitam. Bahkan ada sebuah pemberitahuan di sana : ingat, hari pertama gue kerja!!!

"Salah sendiri kenapa telat bangun. Siapa yang nyuruh situ nonton drakor hingga tengah malam?" celetuk Boy, menunjukkan mimik menyebalkan.

"Aku jitak kau, Ndut! Siapa bilang aku nonton drakor? Jangan fitnah!"

Puput mencelupkan sendok ke dalam wadah mentega. Dia cuek bebek mengoleskan mentega itu ke roti di tangannya. Seperti tanpa masalah. "Aku yang bilang, Kak. Lupa ya kalau kita sama-sama menontonnya hingga larut malam? Ingat si aktor tampan itu, sampai terbawa mimpi." Si bungsu itu bertingkah sotoy, membuka rahasia mereka. Boy cengengesan, mengacungkan jempol. Hebat Puput, tahu siapa sebenarnya yang harus dibela!

O, itu toh yang menyebabkan Eppok terlambat bangun pagi? Siapa dong yang salah? Ini jelas gara-gara Puput! Andai si bungsu tak merengek ingin menonton cd drakor, Eppok kan bisa lekas tidur! Dia tak akan keliru memasang alarm karena mengantuk berat.

"Pupuuut!" geram Eppok mencomot sepotong roti yang hampir mendarat di mulut Puput. Dia berlari ke kamar mandi, menghindari repetan mak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun