Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gegas Mencinta

18 November 2019   01:00 Diperbarui: 18 November 2019   01:02 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlalu cepat mencinta. Malam belum tentu gegas pagi. Pagutan mata tetap larut mimpi. Bukankah mencinta itu berkaca pada terang? Semoga aku tak buta pada mata hatinya.

Aku suka menghafal mimpi. Sebelum nasi di penggorengan kering. Buah hati membanting jam dinding. Waktu mengajari terlambat. Ah, terlalu cepat mencinta.

Pada pagi,  pada siang,  pada malam. Marilah memaku suka. Sebelun lepas siksa, cinta dan murka. Apakah aku bosan mencinta?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun