Mohon tunggu...
rifai mukin
rifai mukin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengawas Sekolah

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Brahmanda

17 Maret 2024   22:30 Diperbarui: 17 Maret 2024   22:40 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Brahma

Kilauan cahaya matahari

Sumber kehidupan

Di segala sudut hangat, menyinari

Bintang-bintang berseru dalam kedipan

Bulan pun ikut irama menari.

Angin angkasa membawa berita

Tak berkata-kata sejak langit tercipta

Alam semesta mengatakan kepada kita

Bahwa kita hanyalah debu dalam ceritanya

Di dalam amerta menari ribuan aksara.

Sebaliknya

Semesta bersaksi setiap detak jantung ada irama

Dari detik ke detik bahwa kehidupan itu ada

Adalah bagian dari keajaiban semesta

Sunnatullah berlaku setiap nyawa

Menariknya

Misteri alam terkuak melalui cahaya

Cahaya rembulan dan bintang-bintang

Menghujani malam dengan ribuan tnr

Menghasilkan cakrawala yang abadi

Lamahora, 17 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun