Mohon tunggu...
rifai mukin
rifai mukin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengawas Sekolah

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunch of Flowers

27 Februari 2024   08:30 Diperbarui: 27 Februari 2024   08:31 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tiga bulan kemudian, seorang wanita yang cantik turun dari mobilnya dan berjalan dengan anggun ke pos penjaga kuburan. Selamat pagi. Masih ingatkah Anda saya? Saya Nyonya. Ricard, dan saya datang untuk mengucapkan terima kasih atas bimbingan yang Anda berikan beberapa bulan sebelumnya. Anda benar bahwa memberikan perhatian dan kebahagiaan kepada mereka yang masih hidup lebih bermanfaat daripada menangis atas kematian mereka. Ketika saya mengirimkan kembang-kembang secara langsung ke rumah sakit atau panti jompo, mereka tidak hanya membuat mereka bahagia, tetapi saya juga bahagia.

Sampai saat ini, para dokter belum mengetahui alasan penyembuhan saya, tetapi saya percaya bahwa kebahagiaan dan pengharapan adalah obat untuk kesembuhan saya. Jangan mengasihani diri sendiri, karena itu akan membuat kita terjebak dalam kesedihan. Ada prinsip yang mungkin kita ketahui, tetapi seringkali kita lupakan bahwa dengan membantu orang lain, kita sebenarnya membantu diri kita sendiri, demikian cerita Nyonya yang kaya raya itu kepada penjaga kuburan.

Nyonya itu masih berdiri disamping kuburan anaknya dengan tersenyum manis, dia mengadakan tangan dan berdoa untuk anak laki-lakinya dan mengucapkan terima kasih kepada penjaga kuburan yang telah menyadarkan ia dari arti sebuah pengharapan dan doa juga ketulusan menerima takdir. Berbagi kepada sesama walau dalam himpitan adalah sebuah kebahagian yang indah.

Sebelum meninggalkan kuburan anaknya, nyonya itu memberikan sesuatu kepada penjaga kubur dan meminta, agar tidak menolak pemberiannya, sebagai ungkapan rasa syukur.

Lamahora, 21 April 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun