Mohon tunggu...
Ridho Pangestu
Ridho Pangestu Mohon Tunggu... Wiraswasta - 1900030250

Manusia kurang ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UAD Unit XVII. D. 1 Sosialisasi Ember Tumpuk untuk Mengurangi Modal Pertanian dalam Pembelian Pupuk

1 Maret 2023   00:43 Diperbarui: 1 Maret 2023   00:46 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memberikan konstribusi positif bagi masyarakat setempat dengan landasan teori yang di peroleh dari bangku perkuliahan. 

Guna menerapkan kemampuan mahasiswa/i maka diterapkannya suatu program yang dinamakan Kuliah Kerja Nyata, kegiatan ini kerap kali dilakukan di daerah perdesaan.

Karena dapat dikatakan bahwa SDM (Sumber Daya Manusia) yang terdapat dalam suatu daerah yang jauh dari jangkauan kota sangat tertinggal baik dari segi pembangunan, ekonomi dan pendidikan.

Terhitung dari tanggal 31 Januari 2023 proses penerjunan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan di Padukuhan Puyang Kapanewon Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. 

Puyang adalah padukuhan yang memiliki 2 RW dan 4 RT dengan sektor penghasilan ekonomi masyarakat dibidang pertanian dan peternakan, padukuhan Puyang memiliki iklim cuaca sangat dingin yang membuat tanaman tumbuh subur seperti padi, kopi, jagung dan sayur-mayur lainnya.

Melihat banyaknya sampah organic yang belum di kelola dengan baik, Tim KKN UAD Unit XVII. D. 1 berinisiatif untuk membuat sosialisasi pemanfaatan sampah organic yaitu dengan alat seperti ember yang ditumpuk dan pipa. Metode ini bernama ember bertumpuk dan losida (lodong sisa dapur).

Ember tumpuk merupakan alat pemroses pupuk yang dibuat dengan menyatukan dua buah ember yang disusun secara bertingkat. Ember tumpuk digunakan untuk mengelola sampah organic dengan bantuan larva Hi (Himertia Illucens). 

Larva Hi dapat membantu proses pengomposan aerob dan mempercepat proses penguraian sampah organic direaktor tumpuk. Reactor ember tumpuk juga memungkinkan aliran lindi terpisah dan material padat sehingga menghasilkan pupuk cair. 

losida merupakan pipa yang ditanam di tanah. Kemudian di isikan dengan sisa makanan rumah tangga dan ditumpuk hingga penuh lalu dibiarkan 2 hingga 3 bulan sampai membusuk dan menjadi kompos.

Kebanyakan masyarakat Padukuhan Puyang menyambung hidup dengan mengandalkan sector pertanian. Dengan diadakan kegiatan sosialisasi terkait ember bertumpuk dan losida Tim KKN UAD Unit XVII. D. 1 mengharapkan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan akan pembuatan pupuk cair dengan modal yang rendah serta dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sudah di budidayakan.

Antusias masyarakat Puyang mengenai kegiatan sosialisasi ini dapat dikatakan sangat tinggi, terlihat dari banyaknya masyarakat yang datang dan pertanyaan-pertanyaan yang diutarakan oleh masyarakat. “Saya senang sekali ada sosialisasi seperti ini mbak, bagus buat nambah wawasan.”ujar buk Wartinah (45).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun