Mohon tunggu...
Ridhony Hutasoit
Ridhony Hutasoit Mohon Tunggu... Auditor - Abdi Negara

Aku ini bukan siapa-siapa, hanya terus berjuang meninggalkan jejak-jejak mulia dalam sejarah peradaban manusia, sebelum kelak diminta pertanggungjawaban dalam kekekalan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bahtera Semesta

28 Mei 2019   08:05 Diperbarui: 28 Mei 2019   08:12 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Papa adalah bahtera Anaknya.

Walau dalam diam, Papa selalu lebih tanggap.

Walau bergumul dalam badai hidup, Papa selalu berjuang teguh.

Kemana Papa melangkah, kakinya akan dipijak.

Kemana Anaknya berlayar, punggungnya akan sedia menopang.

Kemana Papa berlabuh, anaknya selalu dirindu.

Bahkan ketika Anak melompat keluar, Papa setia menunggu pulang.

Bukankah setiap Papa lebih memilih dirinya koyak, bahkan tenggelam agar Sang Anak tetap selamat?

Maka begitu dalam pernyataan ini:

"Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya (Matius 7:11)" 

Tuhan adalah bahtera Semesta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun