Mohon tunggu...
Ridhony Hutasoit
Ridhony Hutasoit Mohon Tunggu... Auditor - Abdi Negara

Aku ini bukan siapa-siapa, hanya terus berjuang meninggalkan jejak-jejak mulia dalam sejarah peradaban manusia, sebelum kelak diminta pertanggungjawaban dalam kekekalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Relikui Writingthon Asian Games 2018

16 Agustus 2018   02:42 Diperbarui: 16 Agustus 2018   08:45 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selalu saja saya menemukan berbagai kisah kehidupan yang menarik di muka bumi ini. Hal ini terbukti dengan berbagai kisah-kisah ciamik peserta Karantina Writingthon hari ini (15/8). 

Misalnya saja, peserta dari Jogjakarta, seorang atlet lari Marathon yang mencoba menikmati dunia menulis hingga ikut bertanding dalam Writingthon Asian Games tahun ini.

Atau peserta lain berupa kisah mukjizat ketika yudisiumnya berhasil bergeser hari sehingga bisa ikut karantina.

Kalau dari Sulawesi Utara, kompetisi Writingthon membawa perdana dirinya mengikuti kompetisi menulis berbahasa Indonesia karena sebelumnya aktif menulis in english.

Seorang peserta lain yang terbiasa jadi juri kompetisi menulis, akhirnya menjadikan diri peserta demi mengikuti kompetisi ini, dan kisah unik peserta dari ternate, keikutsertaan kompetisi ini karena sikap proaktif sahabatnya dengan mendaftarkan tulisannya kepada panitia lomba, bahkan gelak tawa hadir, saat dirinya menceritakan dirinya tidak fokus tahlilal karena menunggu pengumuman pemenang kompetisi Writingthon ini.

Namun, dalam setiap proses keikutsertaan kompetisi ini termasuk saat mempersiapkan artikel, ada satu benang merah yang sama, yaitu keberanian.

Saya ingat ketika pertama kali mendengar info kompetisi Writingthon Asian Games 2018 kategori blogger, angka 70 juta cukup memikat hati apalagi ada bonus spesial karantina di Jakarta dan menghadiri pembukaan Asian Games.

Namun antusiame tersebut mulai redup tatkala hampir 3 minggu saya belum menemukan event khusus yang terjadi di Sulawesi Tenggara terkait dukungan untuk Asian Games 2018.

Dukungan yang tampak terlihat hanya berupa pemasangan spanduk di beberapa lokasi dan instansi pemerintah. Pekerjaan rutin yang cukup padat membuat saya sempat  melupakan kompetisi ini.

Namun, saat saya sedang melakukan pembinaan entrepreneurship bagi adik-adik mahasiswa yang tergabung dalam Kaderisasi Duta OJK Sultra (Kado Sultra), saya teringat kompetisi ini sekaligus mendapat ide untuk menjadikan Kado Sultra sebagai media instansi saya dalam mendukung Asian Games 2018.

Kado Sultra merupakan proyek budaya kerja OJK Sultra dalam program OJK Inspiratif. Akhirnya saya mendesain bagaimana wujud dukungan nyata bagi Asian Games 2018 melalui Kado Sultra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun