Mohon tunggu...
Ridho Juliano
Ridho Juliano Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan

Seorang manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Siapa Sebenarnya Pembalap Paling Berpengaruh dalam Kisah Sukses Quartararo?

27 Juni 2025   00:30 Diperbarui: 27 Juni 2025   00:34 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fabio Quartararo pembalap Yamaha asal Perancis. (Foto: Gen Lluis/AFP via Kompas.com)

Dunia MotoGP selalu melahirkan talenta luar biasa yang mampu membius jutaan pasang mata. Salah satu nama yang kini berkibar adalah Fabio Quartararo, seorang juara dunia yang namanya terukir dalam sejarah balap motor paling bergengsi. 

Namun, di balik kecepatan dan prestasinya, ada sebuah kisah inspirasi yang mungkin belum banyak terkuak, sebuah pengakuan jujur dari Quartararo tentang siapa sebenarnya yang membakar semangatnya untuk menjadi seorang rider MotoGP. Ini bukan sekadar tentang mengidolakan seorang pembalap hebat, melainkan tentang momen krusial yang membentuk ambisinya.

Ketika ditanya mengenai sosok yang paling mempengaruhinya, Quartararo tanpa ragu menyebut nama besar: Valentino Rossi. Ini mungkin tidak mengejutkan bagi banyak penggemar, mengingat pengaruh Rossi yang tak terbantahkan di dunia balap. 

Namun, pengakuan Quartararo lebih dalam dari sekadar kekaguman biasa. Ia mengungkapkan bahwa sebuah foto spesifik di tikungan terakhir Sirkuit Jerez adalah pemicu utama yang membuatnya 100 persen ingin menjadi pembalap MotoGP. 

Bayangkan, sebuah citra visual mampu menanamkan hasrat begitu kuat dalam diri seorang anak, mengubahnya menjadi impian yang tak tergoyahkan. Ini adalah bukti bahwa inspirasi seringkali datang dari hal-hal kecil yang meninggalkan kesan mendalam, jauh sebelum sorotan kamera menyoroti podium juara. 

Dampak Rossi tidak hanya terbatas pada pencapaiannya di lintasan tetapi juga pada kemampuannya menginspirasi generasi baru, melahirkan mimpi-mimpi besar di hati para calon juara.

Di samping inspirasi utama tersebut, Quartararo juga menyoroti dua pembalap lain yang memberinya kesan mendalam: Andrea Dovizioso dan Marc Marquez. Keduanya adalah rival tangguh yang kerap berduel dengannya di lintasan, dan apresiasi Quartararo terhadap mereka menunjukkan kematangan serta pandangan objektifnya sebagai seorang profesional. 

Khususnya mengenai Marc Marquez, Quartararo memberikan komentar yang sangat menarik. Ia mengamati bagaimana Marquez telah mengalami transformasi signifikan dalam gaya balapnya, terutama setelah bergabung dengan Ducati. 

"Dia benar-benar mengubah gaya membalapnya, yang jauh lebih bersih dan melaju dengan sangat cepat," tutur Quartararo dikutip dari Motosan.es.

Pengamatan ini bukan sekadar pujian biasa, melainkan pengakuan seorang rider tentang kemampuan adaptasi luar biasa yang dimiliki Marquez. Di tahun 2019, Quartararo bahkan merasa canggung di awal tes karena perbedaan kecepatan yang mencolok dengan Marquez. 

Namun, kini, ia melihat Marquez berevolusi menjadi pembalap yang lebih efisien dan mematikan.

Penilaian Quartararo terhadap Marquez tidak berhenti pada adaptasi gaya balap. Ia bahkan memuji Marquez sebagai pembalap yang "hebat" dalam kondisi apapun. 

"Ia adalah pembalap yang, baik dalam kondisi salju, angin, hujan, matahari ia selalu melaju dengan cepat," puji Quartararo. 

Pernyataan ini menegaskan bahwa kehebatan seorang pembalap sejati tidak hanya terletak pada kecepatan di lintasan kering, tetapi juga pada kemampuannya untuk beradaptasi dan tetap kompetitif dalam kondisi terburuk sekalipun. 

Ini adalah karakteristik yang membedakan juara sejati dari yang lain, sebuah konsistensi yang melampaui tantangan cuaca dan sirkuit. 

Bagi Quartararo, Marquez adalah contoh sempurna dari seorang pembalap yang tak tergoyahkan, sebuah standar yang mungkin ia coba capai dalam karirnya sendiri.

Quartararo juga tidak melupakan Mick Doohan, legenda yang belum pernah ia saksikan secara langsung berkompetisi. Meskipun demikian, Quartararo tetap mengakui Doohan sebagai sosok yang patut dijadikan contoh. 

"Seorang rider yang, sebagai sebuah citra bahkan sekarang dan apa yang dia lakukan di masa lalu adalah sebuah contoh," katanya. 

Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai dan prestasi yang diukir oleh para legenda tetap relevan dan menginspirasi, melintasi generasi dan batasan waktu. Kemampuan Quartararo untuk melihat ke belakang dan menghargai warisan para pendahulu juga menjadi indikator kedewasaannya sebagai seorang atlet.

Pada akhirnya, cerita Fabio Quartararo mengajarkan kita bahwa perjalanan menuju puncak tidak hanya tentang kecepatan dan strategi. Ada faktor-faktor tak terlihat yang membentuk seorang juara: inspirasi dari idola, apresiasi terhadap rival, dan penghormatan terhadap legenda. 

Valentino Rossi mungkin telah menanamkan benih passion dalam diri Quartararo, sementara Marc Marquez dan Andrea Dovizioso menunjukkan kepadanya evolusi dan konsistensi di lintasan. Mick Doohan, di sisi lain, mengingatkan akan pentingnya warisan dan keunggulan abadi. 

Kisah Quartararo adalah cerminan kompleksitas seorang atlet profesional, di mana keberhasilan tidak hanya diukur dari gelar juara, tetapi juga dari sumber-sumber inspirasi yang membentuk karakter dan ambisinya. 

Ini adalah narasi tentang bagaimana seorang pembalap muda, terinspirasi oleh legenda dan belajar dari pesaingnya, berhasil mengukir namanya sendiri dalam sejarah MotoGP.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun