Mohon tunggu...
Ridha Febri
Ridha Febri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan dalam Perspektif Islam

9 Desember 2022   12:32 Diperbarui: 9 Desember 2022   13:12 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan sangat penting bagi semua orang yang bertujuan untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam diri. Dengan semakin bertumbuh dan berkembang setiap individu bisa memiliki kreativitas, pengetahuan yang lebih luas, kepribadian yang baik dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Tidak bisa dimungkiri bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting. Terlebih, hal itu tentunya bisa mengubah hidupmu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Meskipun  begitu, tidak sedikit orang yang masih menyepelekan bagaimana pentingnya pendidikan tinggi.

Dengan mengenyam pendidikan, seseorang bakal punya pola pikir berkualitas, pendidikan memudahkan untuk mendapatkan pekerjaan yang bergaji tinggi, memiliki strategi yang jitu dalam menyelesaikan masalah, bisa punya kesempatan yang besar untuk membantu banyak orang dan memiliki relasi yang luas. Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran pahlawan nasional yang memperjuangkan dunia pendidikan. Yang dimaksud sebagai pahlawan pendidikan adalah orang yang berjuang dan berjasa dalam dunia pendidikan. Setidaknya ada lima tokoh nasional yang dikategorikan sebagai pahlawan pendidikan. Mereka adalah Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara, Dewi Sartika, K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Hasyim Asy'arie, dan R.A. Kartini. Pahlawan pendidikan ini mempunyai peran berbeda, tapi mempunyai tujuan yang sama, yaitu lepas dari penjajahan, meningkatkan mutu pendidikan, dan meningkatkan kecerdasan masyarakat. Saat ini, kemajuan dunia pendidikan Indonesia tentu tak terlepas dari orang-orang yang peduli akan pendidikan anak bangsa. Pejuang pendidikan memahami kalau pendidikan merupakan suatu kunci kemajuan bangsa

Pengertian pendidikan yaitu berbagai usaha yang dilakukan oleh seorang pendidik terhadap seorang peserta didik agar tercapai perkembangan maksimal yang positif. Usaha itu banyak macamnya. Salah satu diantaranya dengan cara mengajarnya, yaitu mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Pendidikan merupakan proses sosialisai anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberi warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai sebuah usaha membimbing dan mengarahkan seorang untuk menjadi lebih baik.

Adapun pendidikan Islam adalah usaha sadar secara sistematis yang mendorong terjadinya proses belajar dan penyesuaian individu-individu secara terus-menerus terhadap nilai-nilai budaya dan cita-cita masyarakat berdasarkan nilai-nilai Islam. Definisi pendidikan Islam adalah proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islami pada peserta didik melalui penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya untuk mencapai keseimbangan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya. Pendidikan dalam Islam dikenal dengan berbagai istilah, diantaranya at-tarbiyah, at-ta’lim dan at-ta’dib. Setiap istilah tersebut memiliki makna tersendiri yang berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan teks dan konteks.

At-tarbiyah diturunkan dari akar kata ar-rabb yang oleh sebagian ahli diartikan sebagai tuan, pemilik, memperbaiki, merawat, dan memperindah. Menurut Muhammad Jamaluddin al-Qosimi (1979) dalam Rois Mahfud (2011) at-tarbiyah berarti proses penyampaian sesuatu sampai pada batas kesempurnaan yang dilakukan secara tahap demi tahap. Tarbiyah juga dimaknai sebagai proses penanaman etika yang dimulai pada jiwa anak yang sedang tumbuh dengan cara memberi petunjuk dan nasehat, sehingga ia memiliki potensi-potensi dan kompetensi-kompetensi jiwa yang mantap, yang dapat membuahkan sifat-sifat bijak, baik, cinta akan kreasi, dan berguna bagitanah airnya. Atiyah al-Abrasy (1993) mengatakan tarbiyah berarti upaya mempersiapkan individu untuk kehidupan yang benar, sempurna, kebahagiaan hidup, cinta tanah air, kekuatan raga, kesempurnaan etika, sistematik dalam berpikir, tajam, berperasaan, giat dalam berkreasi, toleransi pada yang lain, berkompetensi dalam mengungkapkan bahasa tulis, dan bahasa lisan, dan terampil berkreativitas.

Sementara term ta’lim merupakan bagian kecil dari tarbiyah al-aqliyah yang bertujuan memperoleh pengetahuan dan keahlian berpikir, yang sifatnya mengacu pada domain kognitif. Sebaliknya at-tarbiyah tidak hanya mengacu domain kognitif, akan tetapi juga domain afektif dan psikomotorik (Muhaimin: 1993).

Sedangkan istilah ta’dib menurut Daud (1987) berarti pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa untuk membimbing manusia ke arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan di dalam tatanann wujud dan keberadaannya. Dari makna tersebut di atas maka pengertian pendidikan dalam konsep Islam dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan upaya transformasi pengetahuan dalam diri individu agar dia tidak hanya memiliki kreativitas, tetapi juga memiliki kesadaran ketuhanan. Kandungan konsep tersebut menegaskan adanya penekanan makna pendidikan pada aspek-aspek atau kepentingan-kepentingan yang bersifat praktis. Clarr Kerk dalam Tilar (1997) mengatakan bahwa pendidikan tidak semata-mata mengembangkan ilmu pengetahuan atau menempatkan fungsi link and match sebagai fungsi yang paling utama, tatapi pendidikan harus pula mampu menjawab tantangan dan kebutuhan jangka pendek dan juga mencari jawaban untuk makna-makna kehidupan manusia.

Nilai-nilai pendidikan Islam merupakan segala hal yang mengandung unsur-unsur yang berguna bagi manusia berupa aturan dan norma yang ada pada pendidikan Islam, diantaranya meliputi akhlak, akidah dan ibadah. Tujuan umum pendidikan dan pengajaran dalam Islam ialah menjadikan seluruh manusia sebagai abdi atau hamba Allah SWT. Tujuan pendidikan Islam sejalan dengan tujuan diciptakannya manusia yakni mengembangkan pikiran manusia dan mengatur tingkah laku serta perasaannya berdasarkan Islam. Dengan demikian, tujuan akhir pendidikan Islam adalah merealisasikan 'ubudiyah kepada Allah SWT di dalam kehidupan manusia, baik individu maupun masyarakat.

Peranan guru dalam pendidikan Islam sangat penting artinya dalam proses pendidikan, karena dia yang bertanggung jawab dan menetukan arah pendidikan tersebut. Oleh karena itu, orang yang mengajar kebaikan kepada manusia didoakan oleh penghuni langit dan bumi. Ruang lingkup, fungsi, tanggung jawab dan peranan guru dalam pandangan Islam tidak akan beranjak dengan semangat ajaran Islam. Materi pendidikan dalam perspektif Islam sangat penting, dan itu tercantum di dalam firman-Nya yang mengisahkan bagaimana Nabi Adam AS mendapat materi nama-nama dari Allah SWT:

وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun