Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pengaruh Dukungan Jokowi ke Prabowo terhadap Karier Politik Gibran

29 Agustus 2020   17:45 Diperbarui: 31 Agustus 2020   10:18 2100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mendapat ucapan selamat dari Presiden RI, Joko Widodo saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Di sisi lain, para pengagum Jokowi, yang fanatic sekalipun, pasti juga akan tanda tanya. Minimal, tidak habis mengerti, :"Mengapa Pak Jokowi menarik Prabowo? Apa kekurangan orang dalam."

Potensi Konflik

Sejujurnya, saya salut dengan keputusan Pak Jokowi dan Pak Prabowo yang bisa berangkulan pada akhirnya. Skenario seperti ini, langka terjadi di dunia nyata, kecuali dalam perfilman. Dalam film-film Hollywood pun, yang ada umumnya adalah, permusuhan yang berkepanjangan. Kalaupun ada dalam sejarah, memang pernah dalam peradaban Kerajaan Singhasari.

Dalam sejarah Kerajaan Singosari, waktu dipimpin oleh Tunggul Ametung, sementara Ken Arok menjadi prajuritnya (Baca: Menteri Pertahanan), Ken Arok melakukan kudeta.

Bukan hanya kekuasaan yang diambil alih oleh Ken Arok yang kemudian menjadi rajanya. Namun Ken Dedes, Permaisuri Tunggul Ametung, dipersuntingnya. Sebuah scenario yang tidak ada dalam agenda Prabowo. Jokowi tahu persis siapa Prabowo.

Oleh sebab itu, masuknya Prabowo dalam Kabinet Jokowi tidak lain adalah guna menghindari konflik yang lebih besar. Supaya tidak terjadi permusuhan antara dua kubu, yang berpotensi mencoreng integrasi bangsa. Inilah langkah yang patut diapresiasi.

Masa Depan Gibran

Kedekatan Prabowo dengan Jokowi, tentu saja tidak diberikan secara 'cuma-cuma'. Pasti sudah terjadi 'pembicaraan empat mata' yang kita tidak tahu. Atau, bisa saja kita tidak boleh tahu, antara mereka berdua.

Tahun 2024 Jokowi akan pensiun. Akan tetapi tidak sepenuhnya mundur dari panggung politik nasional. Siapa tahu, agenda Jokowi meniru langkah Mahatir Muhammad, PM Malaysia yang mengambil strategi 'come back to the ring'.

Jika ini yang terjadi, bukan hal yang mustahil, Jokowi akan 'titip-titip' anaknya untuk 'diasuh' oleh Prabowo. Ini hanya 'perkiraan cuaca' rakyat jelata. Boleh dong menduga?

Jika ini benar, maka agenda berikutnya adalah dukungan Jokowi terhadap majunya Prabowo untuk terus ke RI 1, akan lewat jalan Toll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun