Mohon tunggu...
Ricky Santoso
Ricky Santoso Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Who's The Real Mutant? The Eu Versus The Pro!

25 Agustus 2017   21:36 Diperbarui: 30 Agustus 2017   15:48 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sehingga, mutagen itu dapat juga berupa benda kimiawi seperti oksigen reaktif superoksida, bisulfit dan nitrous. Bahkan dapat juga benda biologis yang menyerang seperti virus yang mampu menyuntikkan materi genetiknya ke materi genetik sel inang, bahkan dapat mengubah sifat sel inangnya menjadi sel kanker. Untuk itu perlu ada perlindungan dari sel terhadap materi genetiknya, sehingga tidak diserang dan terjadi perubahan dalam materi genetiknya.

Pembedaan paling mendasar dari perbedaan sel eukariotik dan prokariotik adalah pada ada/tidaknya membran inti sel. Membran inti sel sendiri berfungsi untuk melindungi inti sel dan mengatur keluar masuknya zat. Ini berarti bahwa sel prokariotik tidak memiliki pelindung untuk melindungi DNA mereka. DNA mereka disimpan di nukleoid yang berlokasi di sitoplasma dan tidak teratur. Sel prokariotik dapat dengan mudah diserang mutagen, apalagi mutagen jenis transposon yang merupakan untaian DNA yang dapat menghilangkan dan menyelipkan dirinnya masuk ke genom. Berbeda dengan prokatiotik, sel eukariotik menyimpan DNA mereka di inti sel yang dilindungi selubung/membran inti sel. DNA ini juga tersusun rapi dan diselingi dengan protein histon. 

Protein histon pada eukariotik ini berfungsi untuk memelihara integritas fungsi dan struktur kromatin. Jadi adanya protein histon pada sel eukariotik membuat DNA dalam sel eukariotik lebih teratur. Kromatin sendiri berfungsi salah satunya untuk mencegah DNA mengalami kerusakan, memperkuat DNA untuk memungkinkan meiosis dan mitosis. Sehingga dalam hal ketangguhan sel untuk melindungi DNA, sel eukariotik lah yang unggul dari prokariotik. Secara, DNA mereka berada di bagian paling vital sebuah sel, bukan di sitoplasma yang hanya cairan tanpa membran apapun.

Dalam hal mendasar tentang ada/tidaknya membran inti sel dapat dilihat bahwa eukariotik memang unggul dari prokariotik, namun apakah berarti benar prokariotik lebih mudah bermutasi? Mari kita lihat lebih dalam mengenai apa sajakah organel-organel atau partikel-partikel dalam sel yang dimiliki oleh sel eukariotik yang tidak diiliki oleh sel prokariotik. Masih soal proteksi, faktanya kebanyakan dari sel eukariota tidak dilindungi oleh dinding sel, kecuali tumbuhan. Sementara pada sel prokariota ditemukan glikokaliks pada lapisan lendir atau kapsul yang berfungsi untuk melindungi sel. Namun, seluruh organel pada sel eukariotik dilapisi oleh membran sel, sementara sedikit sekali organel sel prokarotik yang dibungkus oleh membran. 

Serta membran sel luar yang terdapat pada prokariotik tidak memiliki kandungan sterol dan karbohidrat yang cukup. Berbeda dengan prokariotik, sel eukariotik dilindungi oleh membran sel yang memiliki kandungan sterol dan karbohidrat yang cukup sehingga dapat berfungsi sebagai reseptor. Sehingga, menurut saya hal ini dapat meningkatkan kepekaan sel eukariota terhadap lingkungan, termasuk para mutagen. Sehingga sel eukariota lebih dapat mengantisipasi mutagen dari sel prokariotik. Selanjutnya adalah sitoskeleton yang merupakan jaring-jaring berkas protein yang terdapat di sitoplasma, disebut juga kerangka sel yang berfungsi untuk mengubah dan membentuk bentuk tubuh sel, sehingga memiliki bentuk yang kokoh, mampu mengatur posisi organel, berenang, dan juga bergerak di permukaan.  Sitoskeleton ini merupakan "tulang" pada sel, karena dapat membentuk posisi tubuh sel. 

Sitoskeleton sendiri terdapat 3 jenis, mikrotubulus, filamen intermediat, dan mikrofilamen. Mikrotubulus merupakan bagian yang paling kokoh yang berfungsi sebagai pendukung, transpor intraselular, dan organisasi sel. Hal ini menurut saya dapat melindungi sang kromosom karena dapat mengatur posisi organel-organel yang terdapat dalam sel. Serta memperkokoh sel, sehingga dapat menjadi seperti penghambat mutagen atau pencegah mutagen untuk menyerang DNA. Sehingga lebih mudah untuk melindungi gen dari mutagen. Selain itu, mengenai ukuran sel, ukuran sel prokariotik jauh lebih kecil dari sel eukariotik, sehingga memungkinkan para mutagen untuk lebih menarget sel eukariotik daripada sel prokariotik, karena ukuran sel eukariotik yang lebih besar. 

Namun, sel eukariotik yang selalu menjadi target/ terserang terus menerus, menurut saya sel ini akan menjadi kebal, adaptif terhadal serangan mutagen. Sehingga sel-sel eukariotik ini lama kelamaan akan memiliki suatu sistem imun yang membuat sel eukariotik ini adaptif terhadap serangan mutagen. Selanjutnya, adalah lisosom yang merupakan organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik. Enzim hidrolitik ini berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Ini berarti mutagen yang berasal dari luar sel ketika masuk ke dalam sel juga dikontrol oleh lisosom ini. Lisosom yang terdapat pada sel eukariotik juga berfungsi menghancurkan benda-benda asing di luar organel sel, misalnya sperma yang memproduksi enzim untuk menghancurkan dinding sel ovum ketika terjadi pembuahan. Selain itu, fungsi lain dari lisosom adalah dia dapat menghancurkan diri sendiri, ketika sel eukariotik telah terserang atau terjadi kerusakan yang dapat merugikan.

Organel selanjutnya adalah mitokondria, mitokondria merupakan organ respiraasi yang berfungsi untuk memproduksi energi dalam bentuk ATP. Penghasil energi ini juga sangat powerfull dan efficient, karena dapat memproduksi 30 molekul ATP setiap molekul glukosa yang dioksidasi, serta dinyatakan penghasil energi terbesar ada di mitokondria. Sehingga ada satu phrase yang terkenal yaitu "mitochondria is the power house of cell" Sedangkan pada sel prokariotik, tidak terdapat organel sel mitokondria ini. Sehingga jika di logika, sel prokariotik ini "lemas" artinya tidak mempunyai energi sebanyak energi pada sel eukariotik. 

Karena pada sel prokariotik hanya terdapat mesosom, yaitu penghasil energi yang hanya terdapat di sel prokariotik, sebagi pengganti mitokondria. Tapi apakah mesosom ini se-powerfull mitokondria? Tidak. Nah, dari tadi kita selalu mempermasalahkan mutagen yang berasal dari luara, bagaimana jika mutasi sel disebabkan oleh kesalahan/kerusakan pada sel itu sendiri? Jawabannya bisa, yaitu disebabkan oleh tautomer dan struktur analog. Tautomer itu merupakan stereoisomer asam nukleat. Hal ini menyababkan pasangan guanin yang seharusnya berpasangan dengan cytosine dan adenin yang berpasangan dengan timin menjadi kacau, artinya guanin malah berpasangan dengan timin dan seterusnya. Lalu struktur analog, di dalam tubuh organisme itu terdapat zat zat yang menyerupai asam nukleat. Pada kondisi tertentu, zat ini dapat menempati tempat dimana asam nuklea seharusnya berada. 

Karena zat zat ini bukan merupakan zat dari luar sel, maka sel akan menerimanya. Hal ini menyebabkan kesalahan dalam proses berikutnya. Nah, jika kedua hal tersebut terjadi di dalam sel, maka akan terjadi proses mutasi. Jadi mutagen tidak hanya berasal dari luar sel, namun dapat berasal dari sel itu sendiri. Namun, saya tidak akan memasukkan kedua penyebab tersebut sebagai alasan saya karena pada dasarnya sel prokariotk dan eukariotik itu sama, sel eukariotik merupakan penyempurnaan dari sel prokariotik. Sehingga, tidak ada fitur khusus yang menyebabkan salah satu kelompok sel berdasarkan ada/tidaknya membran inti sel yang dapat dibandingkan. Karena kedua-dua nya mempunyai peluang yang sama untuk terjadi kejadian tersebut dan bermutasi.

Dari segala usaha saya untuk menjelajahi perpustakaan, berselancar di web, mencari jurnal penelitian hingga menggunakan logika dari informasi-informasi yang ada hingga menghasilkan alasan-alasan logis, saya menyimpulkan bahwa sel prokariotik lebih mudah bermutasi dari sel eukariotik. Artinya saya tidak setuju dari pernyataan Bu Maria yang mengatakan bahwa sel eukariotik lah yang lebih mudah bermutasi. Sejauh mana saya setuju? Sebenarnya ada juga alasan kenapa ada orang yang mengatakan bahwa sel eukariotik lebih mudah bermutasi, karena topik yang saya bahas ini sesungguhnya masih menjadi bahan perdebatan para ahli, dan belum diteorikan hasilnya, mana yang lebih mudah bermutasi. Namun, saya diberi kesempatan untuk meluangkan pendapat-pendapat saya melalui essay ini, sehingga inilah hasil pendapat saya dan kesimpulannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun