Mohon tunggu...
Ricky samdani
Ricky samdani Mohon Tunggu... Lainnya - Laki laki

Mahasiswa Universitas Negeri Makassar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bullying di Era Millenial

23 Mei 2020   15:02 Diperbarui: 23 Mei 2020   15:00 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bullying merupakan salah satu bentuk kekerasan yang dilakukan oleh satu atau sekelompok orang yang di sengaja melakukan tindakan-tindakat yang bersifat negatif secara berulang kali yang tujuannya adalah menyakiti, merendahkan, atau menjatuhkan harga diri orang lain. Bullying biasa nya terjadi dikarenakan faktor kekuatan yang tidak seimbang antara pelaku dan korbannya. Di Indonesia sendiri rata-rata korban bullying yaitu anak sekolah baik itu SD, SMP, maupun pada tingkat SMA.

Ada beberapa macam bentuk bullying yaitu bentuk fisik seperti memukul, verbal seperti ejekan atau mencaci maki. Dari sisi Psikologis korban bullying mungkin akan sangat susah untuk melupakan kejadiannya sehingga bisa jadi muncul dendam di benak korban. Yang nantinya ketika dia lebih kuat maka akan melakukan hal yang serupa dengan orang yang lebih lemah. Bullying pun biasa nya terjadi akibat dari adanya rasa iri terhadap korban atau hanya untuk mencari perhatian oleh teman-temannya saja agar terbilang lebih hebat.

Beberapa waktu lalu viral seorang anak penjual jalangkote bernama Rizal yang bertempat tinggal di Pangkep mengalami kasus bullying oleh beberapa orang remaja. Dalam video rekaman tersebut tampak seorang remaja yang menghadang laju sepeda Rizal hingga terjatuh. Tidak hanya sampe situ Rizal juga tampak dipukul bahkan di dorong sampai terjatuh. Bukannya kasihan atau di tolongin teman yang pembullying ini malah senang dan terlihat tertawa. Berarti bullying ini dilakukan hanya untuk bersenang-senang saja. Tetapi di balik bullying ini malah memberikan berkah atau rejeki untuk korban. Karena ada salah satu teman dari pembullying merekam kejadian tersebut dengan ponsel nya, alhasil video nya pun menjadi viral dan banyak di perbincangkan oleh masyarakat.

Dari hasil video tersebut banyak orang yang kasihan dan memberikan berbagai macam bantuan. Termasuk juga Gubernur Sulawesi Selatan yaitu Nurdin Abdullah yang memberikan beasiswa Rp.500.000,- perbulan selama tiga tahun dan satu unit motor listrik. Dari pengakuan Rizal ternyata dia sudah sering di bullying oleh pelaku hanya saja dia sembunyikan dan tidak pernah memberi tahu kepada siapa-siapa.

Di Indonesia sendiri sudah banyak korban bullying hanya saja masih banyak yang belum di dapat. Rizal adalah orang yang beruntung akibat dari bullying ini dia banyak mendapatkan bantuan, mungkin sudah rejekinya.

Kasus bullying di Indonesia sering terjadi di akibatkan rendahnya atau kurang tegasnya hukum yang berlaku bagi para pelaku bullying, sehingga tidak memberikan efek jera kepada para pelaku bullying lainnya. Tetapi untungnya sekarang teknologi sudah semakin canggih yang bisa mengakses atau membagi berita secara cepat ke berbagai daerah, termasuk kasus bullying Rizal ini terungkap karena banyak nya video yang beredar. Mungkin diluar sana banyak bullying yang lebih parah dari Rizal ini tetapi belum kedapatan.

Tetapi dengan alasan apapun perilaku bullying ini tidak seharusnya terjadi karena akan sangat merugikan bagi para korban baik itu dari segi fisik maupun psikologisnya dan dapat mengakibatkan trauma, bukan hanya tidak menutup kemungkinan korban bisa jadi bunuh diri akibat terlalu tertekan dari bullying. Masyarakat pun juga bisa mengawasi apabila ada terjadi kasus bullying.

Seharusnya kita menjaga adek-adaek kita sebab dialah anak yang akan melanjutkan perjuangan bangsa kita. Dan jika hal ini dibiarkan terus-menerus maka akan semakin susah untuk memutus pembullyian yang terjadi di mana-mana. Saya rasa bagi pelaku bullying tidak ada manfaat atau keuntungan yang di dapatkan sama sekali.
 

Penulis: Ricky Samdani

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun