Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Canus Kena Tilang

7 Juni 2023   23:18 Diperbarui: 7 Juni 2023   23:37 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebab, dalam pemahamanku, perdebatan sejatinya hanya menyoal apa saja yang tercerap oleh indera. Perselisihan paham hanyalah urusan bagaimana seseorang memandang cara orang lain mengenakan pakaian. Tetapi, bukan cara yang diperselisihkan, melainkan soal potongan bajunya, warna bajunya, juga bagaimana baju itu ditampilkan. Sedang yang tak tersentuh oleh indera tak perlu didebat-debatkan lagi. Kita bisa sangat mungkin menjadi keliru memahami atau lebih parahnya gagal memahami yang tidak tampak itu.

Kecerdasan seseorang misalnya, apakah kecerdasan itu sesuatu yang tampak? Mungkin saja ia bisa ditampilkan di depan publik, tetapi apakah tampilan itu yang membuat seseorang dinyatakan cerdas? Sebab, ada kalanya seseorang itu---sekalipun dengan kecerdasannya yang tak tertandingi itu---bisa menjadi tampak bodoh manakala ia tidak mengerti ruang dan waktunya.

Dan untuk mengerti cerdas atau tidaknya seseorang, kali ini Canus akan membuka pikiran kita sejenak. Lewat kisahnya sebagai tukang ojek, Canus mungkin saja sedang menyindir kebodohan kita yang selama ini kita simpan rapat-rapat di ruang rahasia pribadi. Sebab, pada hakikatnya kita senantiasa tidak rela juga dicela orang lain. Apalagi mencela diri sendiri.

Sebagai tukang ojek, Canus adalah orang yang sangat lihai memainkan peran instingnya. Pengalamannya berburu penumpang, telah banyak mengajarinya tentang banyak hal. Peta wilayah yang ia susun, jalur-jalur yang ia urutkan menjadi rute, tidak semata-mata hanya diukur lewat pengetahuan geografisnya. Melainkan pula pada persoalan-persoalan demografi, psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi, dan juga pengetahuan matematisnya. Tetapi, ia juga tak mengabaikan aspek politis. Semua itu dilakukan secara otodidak, lewat observasi yang berbekal pengalaman. Dan dari situlah, Canus memiliki kepekaan saat mengatur strategi.

Canus kenal betul siapa calon penumpangnya. Ia mengerti tipikal tiap-tiap calon penumpangnya, kebiasaan-kebiasaannya, kesukaannya, bahkan apa saja tentang calon penumpangnya. Gosip terbaru tentang calon penumpangnya juga ia ikuti betul. Tak heran jika ia memiliki beribu cara untuk menggaet dan melayani calon penumpangnya. Pokoknya, ia lihai!

Tetapi, di balik kelihaiannya itu, ada kala ia ketiban apes juga. Siang itu, seorang lelaki dengan seragamnya lengkap menghampirinya. Pria berseragam ini tampak lebih muda usianya dibandingkan Canus yang sudah menginjakkan kaki di atas permukaan bumi ini lebih dari 50 tahun lamanya. Ia menunjukkan sikap yang tenang dan berwibawa di hadapan Canus. Lalu, menyapa Canus yang sedang duduk-duduk di atas kendaraannya.

"Selamat siang, Pak," sapa si petugas itu.

Canus pun menyahut, "Siang, Pak."

"Maaf Pak, boleh saya ganggu waktu Bapak sebentar?" kata petugas itu sopan kepada Canus.

Sikap sopan petugas itu pun membuat Canus merasa tak enak hati. Ia pun lantas turun dari kendaraannya. Lalu, mempersilakan si petugas itu. "Mangga, mangga. Barangkali ada yang bisa saya bantu, Pak?" ucap Canus bersungguh-sungguh.

Si petugas ini pun tersenyum melihat polah Canus. Lalu, mulailah ia menjelaskan maksudnya, "Gini, Pak, saya sekadar mengingatkan saja, Bapak tahu kan arti dari lambang rambu-rambu lalu lintas yang ada di belakang Bapak itu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun