Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Perjalanan Seorang Pastor Italia ke Jawa di Era Majapahit

13 September 2021   02:44 Diperbarui: 13 September 2021   02:52 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisa-sisa peninggalan Majapahit (sumber foto: legaleraIndonesia.com)

Legalah ia. Setelah ia menceritakan semua yang dialami. Lantas, ia pun berpamitan melanjutkan perjalanan ke Friuli. Setahun kemudian, ia meninggal di Udine dalam usia 66 tahun.

Sepeninggalannya, catatan perjalanan itu kemudian dicetak dalam buku I viaggi di Frate Odorico. Oleh James D. Rush, dalam bukunya A Java Travellers Antology, catatan ini dijadikan catatan penting yang menyingkap kejayaan Majapahit pada masa itu. Apalagi, kunjungan Odorico Mattiuzzi dilakukan dalam kurun tahun 1321-1322 Masehi. Itu artinya, semasa dengan pemerintahan Prabu Sri Jayanagara.

Sebelumnya, pada era Kertarajasa Jayawardhana, kisah mengenai kekalahan pasukan Kublai Khan telah menjadi kisah heroik di Jawa. Dengan segala daya upaya, Kertarajasa Jayawardhana telah mengubah serangan pasukan Kublai Khan menjadi keuntungan bagi kekuasaannya.

Di sisi lain, catatan Odorico dengan gamblang mengungkapkan betapa masa itu menjadi masa kejayaan Majapahit. Terlebih dengan ditunjukkannya hasil rempah-rempah dan bangunan istana Raja. Meski begitu, James D. Rush meragukan apakah catatan Odorico masih otentik atau sudah ada penambahan di sana-sini. Sebab, menurut James D. Rush, Odorico memiliki daya ingat yang tak begitu tajam.

Terlepas dari pandangan Rush, catatan ini mestinya jadi catatan penting juga bagi kita. Sebab, selama ini banyak orang yang beranggapan kalau apapun yang dari Barat itu dibilang maju. Sedang, yang dari kita sendiri, dianggap sebagai sesuatu yang lebih rendah. Hmm... lalu, kapan kita mau jadi bangsa yang punya rasa percaya diri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun