Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Gila Bersih hingga Mabuk Nge-Zoom, Rasanya Aku, Kamu dan Indonesia Butuh Ketawa

26 Desember 2020   23:48 Diperbarui: 26 Desember 2020   23:50 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandemi datang, mendadak rajin berjemur dan olarga (dok.windhu)

Jadi, berpakaian serba tertutup jadi trend. Setelah keluar rumah, pakaian biasanya aku jemur dulu. Mandi dan segera mandi.

 Cuci tangan sering-sering. Pakai hand sanitizer di tempat umum. Berlebihan? Nggak juga. Banyak lho yang lebih mau berepot ria. 

Saat belanja dalam supermarket, wuih aku lihat ada yang pakai jas hujan tertutup, selain masker,  face shield dan topi.  Indonesia butuh ketawa akun facebook aku, juga berseliweran timeline orang yang pakai baju ekstra saat ke luar rumah.

Selain mendadak doyan berjemur di matahari pagi, demam bersepeda pun muncul. Nggak lupa juga buat sesekali minum jamu biar terhindar segala virus. Empon-empon jadi idola.Celakanya aih, mbok jamu tiap hari datang terus menawarkan. Sampai rasanya nggak karuan minum jamu dan akhirnya membatasi dengan alasan kesehatan.  

Minum jamu jadi idola demi jaga kesehatan. (dok.windhu)
Minum jamu jadi idola demi jaga kesehatan. (dok.windhu)
Untungnya sih, di masa pandemi aku punya lebih banyak ekstra waktu. Ya, ekstra banget. Aktivitas yang lebih banyak di rumah membuat bisa lebih banyak aktivitas online. Dari ikut seminar-seminar online, jalan-jalan virtual, cari resep masak lewat youtube but praktik, juga belajar menanam tumbuhan  lewat grup bercocok tanam. Oh ya satu lagi, ikut grup meditasi yang rutin tiap hari mengajak anggotanya bermeditasi pada jam tertentu yang ditentukan. Supaya tenang jiwa, tujuanya. 

Lumayanlah, dari yang semua kupikir dunia seakan hampa dan membosankan karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena nggak bisa hang out atau jalan-jalan kesana kemari kemanapun suka, cukup terobati  Justru sagat menarik. Banyak  instiusi swasta dan kementerian membuat seminar online. Wisata virtual pnn menyenangkan untuk tombo ati.

Semangat untuk menimba ilmu baru dan belajar ini itu membara. Apalagi, banyak yang menawarkan sertifikat gratis asal ikut sampai tuntas. Bahkan bisa dapat doorprize atau hadiah jika bisa menjawab pertanyaan. Awalnya senang bukan main. Raaa-rata pakai aplikasi zoom meeting meski ada juga aplikasi  yang lain. 

Sayangnya, perlahan tapi pasti capek mulai melanda.Apalagi pernah beberapa kali tersadar ada beberapa seminar online yang waktunya bersamaan karena terlalu semangat mendaftar ini dan itu. Tidak mengecek dulu dengan seksama. Kalau dihitung, sudah cukup banyak juga sertifikat online yang saya punya meski nggak tahu buat apa. 

"Buat nambah serifikat, lah. Minimal buat pajang di medsos," kata salah seorang temanku, yang agaknya juga keranjingan kegiatan online di masa pandemi. teman saya ini memang rajin posting sertifikat kegiatan yang diikutinya. Bahkan, sekali posting ada beberapa sertifikat. Ah luar biasa kebiasaan baru yang mendadak muncul. Niat awalnya supaya punya keahlian baru supaya usai pandemi lebih mumpuni.

Namun sebenarnya, di akhir tahun 2020 ini mendadak aku juga ingin menertawai diri  sendiri. Banyak hal-hal tak terduga, seperti datangnya virus corona yang tamasya keliling dunia. Muncul was-was ini dan itu. Takut saat dicek suhu, tes rapid atau swab memberikan kejutan yang tak dinginkan. 

Padahal, rileks. Tarik napas dan hembuskan. Selain mematuhi protokol kesehatan, berpasrah diri kepada Allah Yang Maha Kuasa adalah utama. Dari  mendadak gila bersih dan mabuk nge-zoom, sepertinnya aku, kamu dan Indonesia butuh ketawa. Ya, ketawa yang lebar. Imun dan Iman harus berjalan seiringan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun