Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sowan ke Makam Pahlawan dan Tokoh Nasional di TPU Karet Bivak

14 Agustus 2017   22:42 Diperbarui: 17 Agustus 2017   21:47 4529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Iwa Sumantri, yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial hingga Menteri Perguruan Tinggi (dokpri)

Tamapk samping makam Fatmawati Soekarno (dokpri)
Tamapk samping makam Fatmawati Soekarno (dokpri)
Fatmawati yang dilahirkan pada tanggal 5 Ferbruari 1923 di Bengkulu, meninggal dunia 37 tahun lalu pada usia 57 tahun. Di nisan ibu dari mantan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno putri itu, tertulis meninggal pada 14 Mei 1980 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Bergeser sedikit dari area makam ibu Fatmawati Soekarno, kurang dari 20 meter, kami menjumpai makam Hartini Soekarno. Ibu Hartini merupakan istri keempat Presiden RI ke-1 Soekarno. Perempuan Jawa yang dilahirkan tanggal 20 September 1924 di Jawa Timur ini, memiliki dua putera dari Soekarno.

Makam Hartini tampak lebih sederhana. Perempuan ini semasa hidupnya, setelah menikah dengan presiden, mendampingi beberapa kegiatan kenegaraan presiden saat kunjungan sejumlah pemimpin negara di Istana Bogor .

Makam Hartini Soekarno. Semasa hidupnya mendampingi Presiden Soekarno dalam sejumlah kegiatan kenegaraan di Istana Bogor (dokpri)
Makam Hartini Soekarno. Semasa hidupnya mendampingi Presiden Soekarno dalam sejumlah kegiatan kenegaraan di Istana Bogor (dokpri)
Setelah mengabadikan makam dua perempuan istri presiden ke-1 RI Soekarno, kami berlima kembali menyusuri makam. Kami mencari pemimpin pergerakan Nasional yang sangat peduli dengan rakyat Jakarta. Tidak sulit menemukannya karena ada plang berwarna hijau bertuliskan Pahlawan Nasional Mohammad Hoesni Thamrin.

Makamnya dengan hiasan bebatuan bundar dan tinggi terlihat mencolok. Beliau tidak sendiri, ada sejumlah makam keluarga Thamrin di areal yang dibatasi marmer warna putih. Di atas makam, tertulis Disini Tempat Beristirahat Mohammad Hoesni Thamrin.

Mohammad Hoesni Thamrin dilahirkan tanggal 16 Februari 1894. Lelaki yang memiliki darah keturunan Belanda dari pihak ayah dan beribukan seorang perempuan Betawi ini, dikenal sebagai tokoh Betawi.

Mohammad Hiesni Thamrin, pejuang kemerderkaan yang sangat peduli dengan rakyat Betawi (dokpri)
Mohammad Hiesni Thamrin, pejuang kemerderkaan yang sangat peduli dengan rakyat Betawi (dokpri)
Hoesni Thamrin meninggal dunia pada 11 Januari 1941 di Sawah Besar, Jakarta. Nama lelaki yang juga berjasa di bidang sepak bola karena membantu pembangunan sebuah lapangan bola di Jakarta ini, abadi.

Naman Mohamad Hoesni Thamrin menjadi nama jalan protokol di kawasan bisnis Jakarta. Untuk pertama kalinya, saya mengunjungi makam pahlawan yang nama jalannya selalu saya lintasi setiap kali beraktivitas sehari-hari.

Selanjutnya, kami menuju makam pahlawan nasional Prof. Dr. Kusumah Atmaja. Di depan makanya terdapat plang penanda makam pahlawan nasional. Di nisannya yang berbatu marmer warna hitam tertulis pahlawan nasional RI. Prof. Mr. Dr. Kusumah Atmadja, Ketua Mahkamah Agung Pertama, yang diangkat Presiden RI ke-1 Soekarno pada tahun 1945.

Nama besar Kusumah Atmadja tak lepas dari perjuangan kemerderkaan RI. Kusumah Atmadja yang memang berkarir menjadi hakim pengadilan, merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan RI (PPKI). Sebuah badan yang memang direncanakan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Makam Ismail Marzuki. Lagu-lagu ciptaannya abadi hingga kini. Mulai dari Indonesia Pusaka hingga Kopral Djono (dokpri)
Makam Ismail Marzuki. Lagu-lagu ciptaannya abadi hingga kini. Mulai dari Indonesia Pusaka hingga Kopral Djono (dokpri)
 Langkah kaki kami berlima pun menuju makam Ismail Marzuki yang terletak di Blok A1-84. Di makamya pun ada plang penanda pahlawan nasional. Siapa yang tidak kenal nama ini? Setiap kali melewati Jl. Cikini, Jakarta ada sebuah pusat kesenian bernama Taman Ismail Marzuki, yang ditetapkan oleh Gubernur Ali Sadikin sejak tahun 1968. Nama putera Betawi kelahiran 11 Mei 1914 ini abadi dikenal karena karya-karyanya yang sangat luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun