Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ke Melaka, Jalan-jalan Sambil Belajar Sejarah

16 September 2018   07:25 Diperbarui: 21 September 2018   16:57 2128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12-1-jpg-5b9d9738bde575303d4116e3.jpg
12-1-jpg-5b9d9738bde575303d4116e3.jpg
12-2-jpg-5b9d9a9c43322f376a4871a2.jpg
12-2-jpg-5b9d9a9c43322f376a4871a2.jpg
Meskipun terik matahari aku tetap berjalan kaki, di dekat lapangan merdeka aku beristirahat sambil mengisi perut yang keroncongan. Dari lapangan merdeka masih tetap berjalan kaki aku menuju menara taming Sari. 

Untuk masuk ke menara ini harus membeli tiket seharga RM 23. Menara ini menara pandang setinggi 110 meter. Sayangnya saat itu menara ini sedang dalam perbaikan. 

Akhirnya aku hanya duduk di taman dekat menara Taming sari sambil menanti sore, aku duduk bersama angin aku menceritakan seluruh mimpi dan rahasiaku tidak ada air mata hanya doa semoga semuanya terwujud.

Menara Taming Sari (dok. pribadi)
Menara Taming Sari (dok. pribadi)
Rabu, 17 Januari 2018 tujuan hari ini adalah masjid kampung Kling, menyusuri jonker walk, kincir air kesultanan melayu dan sore hari ke klenteng. Masjid kampung Kling berada di jalan Tukang emas berdekatan dengan Sri Poyatha Morthi temple dan Cheng Ho.

 Yang berbeda dari masjid ini adalah tempat berwudhu. Tempat berwudhu seperti kolam renang  perkiraanku ukurannya 3 X 4m dengan tiang besi yang di tempa Moor, ada gayungnya juga. Masuk ke dalam arsitektur masjid ini seperti persilangan yang bergaya antara Sumatera, Melayu, Hindu dan Cina terdapat ukiran yang indah. 

Pada ruang sholat ada lampu gantung yang bergaya Victoria dan mimbar terbuat dari kayu dengan ukiran yang bergaya Hindu dan Cina.  Meskipun hari cuaca panas, tetapi masuk ke dalam masjid terasa sejuk sekali. 

Karpet dalam masjid ini tebal dan lembut memberikan kenyamanan. Dari menara seperti pagoda. Alasan penamaan masjid Kling karena merupakan tempat pedagang  India di kampung Kling. Di depan masjid terdapat brosur-brosur dan bulletin tentang Islam. 

Mimbar (dok. pribadi)
Mimbar (dok. pribadi)
Tempat wudhu di mesjid kampung Kling (dok. pribadi)
Tempat wudhu di mesjid kampung Kling (dok. pribadi)
Jonker Walk ini terletak di jalan Hang Jebat. Area ini merupakan Chinatown di Melaka. Di jalan ini dapat ditemukan toko-toko yang menjual barang antic. Jonker walk ini mirip-mirip pasar malam. selain pertokoan terdapat juga makam, heritage dan museum. 

Setelah aku cukup puas menikmati jonker walk aku menuju kincir air kesultanan Melaka. Kincir air ini terletak di dekat pusat informasi wisata Melaka. Kincir air ini terbuat dari kayu. Saat ini kincir air tersebut tidak berfungsi lagi hanya sebagai tempat berfoto saja.

Jonker Walk (dok. pribadi)
Jonker Walk (dok. pribadi)
Kincir air kesultanan Melaka (dok. pribadi)
Kincir air kesultanan Melaka (dok. pribadi)
Sore hari, aku mengunjungi klenteng. Klenteng yang di dedikasikan untuk Laksamana Cheng Ho. Nah tidak jauh dari klenteng terdapat kuburan cina. Di kelenteng ini aku bertemu orang Indonesia dari Pulau Jawa yang sedang bekerja. Di samping klenteng, terdapat sebuah sumur yakni Hang li Poh Well. 

Numpang photo di depan klenteng (dok. pribadi)
Numpang photo di depan klenteng (dok. pribadi)
Klenteng (dok. pribadi)
Klenteng (dok. pribadi)
Informasi tentang sumur ini aku dapatkan dari brosur di guest house. Jika musim kemarau sumur ini tidak pernah kering. Sumur ini pernah diracun oleh pengikut Sultan Mansur Shah, tak lama setelah sultan Malaka itu digulingkan kekuasaannya oleh Portugis. Akibatnya, lebih dari 200 orang tentara Portugis tewas setelah meminum air dari sumur ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun