Mohon tunggu...
Riant Nugroho
Riant Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - Spesialis Kebijakan Publik, Administrasi Negara, dan Manajemen Strategis

Ketua Institute for Policy Reform (Rumah Reformasi Kebijakan)

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kebijakan Keuangan Publik yang Pintar

1 Mei 2020   09:56 Diperbarui: 1 Mei 2020   10:07 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Materi tes waktu mengajar di kelas.

Mata kuliah : Isu-Isu Kebijakan Publik Kontemporer, Isu "Etika Kebijakan Publik"

Di sebuah negara jauh dari sini, mengalami krisis ekonomi. Pendapatan negara berpotensi anjlok karena rakyat tidak kuat bayar pajak. Kebetulan menterinya jenius, dan beri solusi kebijakan kepada Bos-nya.

"Ada cara yg baik agar pendapatan negara tdk turun tanpa rakyat bayar pajak".

"Hah? Ada? Apa namanya? Bagaimana, sini segera saya teken kebijakannya"

"Relaksasi perpajakan. Atau istilah yang lain juga boleh. Kita ada potensi 100 juta taxpayers. Harus bayar @$ 1 juta. Potensi pendapatan kita $ 100 T. Kita bikin saja Kebijakan Subsidi pajak sebesar $ 100 T. Jadi pendapatan kita tidak berubah. Dan rakyat pasti senang, karena mereka gak usah bayar pajak. Daripada kita tarik, yg bisa bayar tinggal 50 juta, bayarnya @ $ 200 ribu, cuma dapat $ 10 T. Sudah mereka marah, kita tdk dapat duit. Cetak duit salah, pinjam salah."

"Lha, $ 100 T dari mana?"

"Diciptakan, lah, Boss, printing, utang, atau dua2nya. Kalau perlu nilai relaksasinya $ 150 T. Kita ada kenaikan $ 50 T. Nobody cares"

"Apa rakyat tdk marah?"

"Dijamin tidak. Pertama, mereka senang tidak dipajaki. Ke dua, disposable income mereka naik, efeknya ekonomi tetap bergerak. Ke tiga, yang penting kemasan kebijakannya. Citra bahwa pemerintah itu care dan emphatic. Rakyat tidak akan melihat dibalik itu. Kita hepi, mereka hepi"

"Lha, efek pengadaan uang, bagaimana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun