Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gus Dur dan Multikulturalisme: Pemikiran tentang Keberagaman dalam Konteks Indonesia

31 Maret 2023   21:27 Diperbarui: 31 Maret 2023   21:33 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Tirto.ID/Ilustrasi Gus Dur

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya dan agama. Sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia, Gus Dur atau Abdurrahman Wahid memiliki pandangan yang sangat positif terhadap keberagaman dan multikulturalisme dalam konteks Indonesia. Dalam tulisan ini, saya akan membahas pemikiran Gus Dur tentang keberagaman dan multikulturalisme di Indonesia, serta relevansinya dalam konteks masa kini.

Gusdur dan Multikultural

Pemikiran Gus Dur tentang multikulturalisme berasal dari pengalaman hidupnya sebagai seorang muslim Jawa yang tumbuh di tengah masyarakat yang heterogen. Dia belajar untuk menghargai perbedaan dan memandang keberagaman sebagai sumber kekayaan, bukan sebagai ancaman. Menurut Gus Dur, multikulturalisme adalah suatu cara hidup yang menghargai perbedaan dan mempromosikan kerjasama antara kelompok-kelompok yang berbeda. Hal ini adalah penting untuk membangun harmoni dan stabilitas di dalam masyarakat.

Pemikiran Gus Dur tentang multikulturalisme juga mencakup pandangan tentang hak asasi manusia. Dia percaya bahwa semua manusia, tanpa terkecuali, memiliki hak yang sama untuk dihormati dan diakui. Ini termasuk hak untuk beragama, berpendapat, dan mempraktikkan budaya dan tradisi mereka sendiri. Oleh karena itu, dia mendorong semua orang untuk memahami keberagaman dan mempraktikkan toleransi terhadap perbedaan.

Indonesia dalam paradigma Gus Dur

Dalam konteks Indonesia, pemikiran Gus Dur tentang multikulturalisme sangat relevan dan penting untuk dipertahankan. Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa dan beragam agama, dan multikulturalisme menjadi bagian penting dari identitas nasional Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak konflik dan ketegangan antara kelompok-kelompok yang berbeda di Indonesia. Hal ini menunjukkan perlunya pemahaman yang lebih baik tentang multikulturalisme dan pentingnya mempromosikan toleransi dan kerjasama antar kelompok.

Dalam hal ini, pemikiran Gus Dur bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Dia mendorong kita untuk menghargai perbedaan, mempraktikkan toleransi, dan mempromosikan kerjasama antar kelompok. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mempelajari pemikiran Gus Dur dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari kita. Kita harus belajar untuk saling menghargai dan memahami perbedaan, serta bekerja sama untuk membangun masyarakat yang harmonis dan inklusif.

Sebagai kesimpulan, pemikiran Gus Dur tentang multikulturalisme sangat relevan dan penting dalam konteks Indonesia. Dia mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan dan mempromosikan kerjasama antar kelompok, serta memperjuangkan hak asasi manusia bagi semua orang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus menghargai dan mempelajari pemikiran Gus Dur, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari kita untuk membangun masyarakat yang harmonis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun