Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasib Delman dalam Era Modernisasi: Antara Kehidupan Tradisional dan Tekanan Perubahan

29 Maret 2023   18:58 Diperbarui: 29 Maret 2023   19:11 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Harian Merapi/Delman

Nasib delman sebagai kendaraan tradisional khas Indonesia, menghadapi tantangan besar di era modernisasi. Di satu sisi, delman masih digunakan di beberapa kota besar sebagai moda transportasi yang khas dan eksotis, namun di sisi lain, keberadaannya semakin tergeser oleh kendaraan modern seperti mobil dan motor.

Delman sendiri adalah kendaraan yang memiliki sejarah panjang di Indonesia, terutama pada zaman kolonial Belanda. Pada masa itu, delman menjadi kendaraan yang digunakan oleh para bangsawan dan orang kaya sebagai tanda kejayaan dan status sosial. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, delman juga digunakan oleh masyarakat umum sebagai sarana transportasi sehari-hari.

Namun, era modernisasi membawa perubahan besar bagi keberadaan delman. Kemunculan kendaraan bermotor seperti mobil dan motor, membuat delman semakin terpinggirkan. Delman tidak lagi menjadi kendaraan utama yang digunakan oleh masyarakat, melainkan hanya menjadi simbol tradisi yang dipertahankan oleh beberapa kelompok masyarakat.

Di sisi lain, ada juga upaya untuk mempertahankan keberadaan delman dalam era modernisasi. Beberapa kota besar di Indonesia bahkan telah menetapkan delman sebagai moda transportasi wisata yang khas dan eksotis. Di kota-kota tersebut, delman menjadi salah satu daya tarik wisata yang menarik minat wisatawan untuk mencoba sensasi naik delman.

Namun, tantangan yang dihadapi delman tidak hanya datang dari perubahan kendaraan, tapi juga dari perubahan gaya hidup masyarakat. Kehidupan yang semakin sibuk dan terburu-buru membuat masyarakat cenderung memilih kendaraan yang lebih cepat dan efisien. Delman sebagai kendaraan yang lambat dan tidak efisien menjadi kurang diminati oleh masyarakat modern.

Meski begitu, tidak semua masyarakat Indonesia menyerah pada nasib delman. Ada beberapa kelompok masyarakat yang berusaha mempertahankan delman sebagai ikonik transportasi wisata.

Kita bisa jumpai delman di beberapa daerah, salah satunya di sekitar Bandung, Bandung yang memiliki ciri khas Kota Kembang mempertahankan Delman sebagai bagian dari transportasi. Maka dari itu mari kita sejahterakan para kusir delman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun