Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gerimis

27 November 2022   15:33 Diperbarui: 27 November 2022   15:39 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: beritainspiratif

Puisi ini didedikasikan untuk Najya Nurul Aulia dan menjadi Puisi terakhir di tahun ini. Aku berpuasa untuk tidak berpuisi sampai waktu yang tidak ditentukan.

Bunga itu masih tengadah di atas tanah basah berwarna merah, kelopaknya sembunyikan tetes embun yang luruh pasrah, putiknya menutupi separuh hati yang terlelap dalam akhir perjalanan panjang sebuah kisah.

Helai bunga pun tahu betapa tanah basah begitu rindu memelukmu, tanpa terujar kata sapa hanya merengkuh mesra, seolah tahu dia akan tetap tinggal dan menetap, acuhkan gerimis di pelupuk mata kekasih yang mengiba dan meratap.

Bersama bunga di atas tanah basah berwarna merah, kini harus mengerti perihal merelakan saat mencintai, harus melepas tanpa ikhlas dan merindukan tanpa hangatnya pelukan.

Di November ini akan kusimpan rapi segala ujaran perpisahan, kutitipkan di ujung paling dasar melupakan, tunggulah di sana, aku akan menemuimu bersama bunga ditemani tanah basah berwarna merah.

Bandung, 27 November 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun