Ingin
Saat senja menerpa rerumputan dan berpendar pada air di sungai sore itu.
Ia berkata padaku tentang keinginan yang bagiku adalah nanti.
Katanya, "Aku iri dengan mereka yang sudah saling menggenggam dan mengenang." .
.
Entah apa yang membuatnya tiba-tiba berujar seperti itu. Sebuah kalimat sekilas yang mampu membuatku berpikir dan mengabaikan senja. Kalimat yang bagiku adalah hantu nyata yang mampu membuat bulu kudukku tegang, tapi menggerahkan. .
"Tunggulah, berdoa saja biar waktu segera damai dengan keadaan." Setelah mendengar jawaban itu ia diam.
.
.
Kupanggil ia dengan telapak tangan yang menepuk-nepuk batu landai di samping jalan. "Duduklah, nikmatilah jingga sore ini. Esok akan kupastikan keberanian tentang yang kau katakan."
Karawang, 29 Juli 2020