Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru Populer

9 Agustus 2023   18:24 Diperbarui: 9 Agustus 2023   19:43 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka pun dari minggu ke minggu makin antusias menunjuk. Terlihat mereka merasa dihargai dan disayangi. Mereka tersenyum ceria ketika saya bilang bahwa dhuha membawa kita ke surga lewat pintu dhuha. Witir menyebabkan kita haram masuk neraka. Tahajjud menjaga wibawa kita di dunia, dan Infak, jembatan meraih impian.

Saya sengaja bukan mengecek shalat wajib mereka. Sebab mereka adalah siswa-siswi pilihan dari Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah mereka. Mereka sudah ditempa shalat 5 waktu. Namun belum ditantang shalat Sunnah.

Lagi pula tak mungkin mereka shalat Sunnah tapi meninggalkan shalat Fardhu. Tentulah mereka malu kepada Allah SWT. Logikanya, mereka sekarang berada di posisi keren, ibadah plus-plus. Ibadah tajir melintir yang hanya bisa dilakoni mereka yang istiqomah.

Kedua, Mengajak Siswa Bermain Peran

Bermain peran tentu tak asing buat kita. Di usia PAUD hingga SD, permainan ini sangat menarik. Bermain peran. Istilah di Sumatera Barat, bermain Alek-Alek-an.

Ternyata siswa saya pun sangat senang bermain peran. Saya berperan sebagai bos dan mereka berperan sebagai bawahan yang patuh kepada bos.

Saya pun memberi instruksi. "Oke. Kita bermain peran, Ya. Ibu guru bos dan kalian semua adalah bawahan yang harus mendengarkan bos. Ingat, mendengarkan perkataan bos, bukan melakukan perilaku bos."

Ketika saya bilang, bos berkata, pegang hidung, maka kamu harus pegang hidungmu bukan mengikuti gerakan bos pegang mulut. Tapi ikuti perintah bos. Belajar fokus. Itulah inti permainan ini.

Ketika saya mempermainkan mereka dengan instruksi bos berkata, pegang mulut tapi yang saya pegang bahu saya. Mereka pun tertawa sambil menutup mulut sebagian dan sambil memegang bahu yang lainnya.

Mereka terlihat gembira saat melakoni setiap peran. Begitupun ketika bertepuk pramuka, menjawab salam dan apa kabar. Yah mereka masih anak-anak yang membutuhkan hiburan. Luar biasa sambutan mereka ketika berjumpa dengan saya di jalan dan koridor sekolah.

Ketiga, Tetaplah Menjadi Guru yang Disiplin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun