Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Pantai Favorit di Sumatera Barat

27 April 2023   21:14 Diperbarui: 27 April 2023   21:16 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama si Dedek di Pantai Puruih Padang: dokpri

Pantai Purus Padang

Salah satu objek wisata terfavorit kita adalah panorama laut. Laut dengan riaknya dan warna biru mudanya sangat memikat mata. Pasti tak akan puas kita mengaguminya.

Di Samber THR, Samber 2023 ini, di H-27 senang sekali kita berkesempatan berbagi cerita tentang Laut. Semua pantai di Sumatera Barat sudah kami kunjungi. Semua indah dan aman.

Di antara pantai itu ada yang bertiket dan tak bertiket. Misalnya pantai wisata murah meriah di tengah kota Padang, Pantai Purus atau nama lainnya Danau Cimpago. Berada di bagian barat Kota Padang, Sumatera Barat 

Sejajar dengan objek wisata lain seperti Pantai Padang berjarak lebih kurang 2 km dan Taman Muaro Binguang bersebelahan dengan Pantai Purus.


Pantai Purus biasa kami sebut pantai puruih. Memiliki pesisir cukup landai, cantik pantas kita sematkan padanya, area pasir cukup luas dengan lebar (sekitar 30-50 m dari jalan raya sampai ke laut) dengan tekstur halus dan lembut, Tak panas bila dipijak.

Cocok untuk area bermain pasir anak-anak. Pasirnya  tak berwarna putih, namun, berwarna kecoklatan. Ombak pantai cukup besar (sekitar 2 m) dan bergulung-gulung disertai bunyi  keras. Sehingga ombak pantai itu sering dijadikan sebagai wahana berselancar bagi pehobi selancar.

Selalu ramai di kunjungi terutama di sore hari, pengunjung pada umumnya memanfaatkan air pasang di sore hari untuk surfing atau bermain speed boat. Pada akhir pekan dan hari libur banyak warga sekitar Kota  yang datang bersama keluarga.

Paameo berlaku di Padang, orang belum ke Padang bila belum mengunjungi Pantai Purus Padang karena kawasan ini sangat mudah dijangkau, indah, dan mengasyikkan.

Revitalisasi pun dilakukan Pemerintah Daerah, ketika Pemda melihat potensi wisata sangat besar dan menggiurkan ini. Kebersihan pantai pun diperhatikan, trotoar jalan pun diperlebar, area parkir yang sempit diperluas, pedagang kaki lima dan penertiban pungli juga dilakukan. 

Perekonomian masyarakat di kawasan Purus mulai hidup lagi. Masyarakat Purus yang rata rata bermatapencaharian sebagai nelayan tradisional, kini mulai berubah menjadi insan pariwisata, pemilik café, dan penyewa kamar wisma.

Lokasi sangat dekat dengan pusat Kota Padang, terletak di pinggir jalan raya. Dulu, ketika suami saya masih bekerja di Padang, kami suka berburu ikan besar ke pantai ini.

Kenangan itu tetap terulang saat kami ke Padang. Minimal duduk santai menikmati ombak dan sejuknya angin pantai. Jilbab berkibar-kibar bebas seolah melambai penuh cinta pada kehangatan pantai ini.

Anak- anak memang kurang tertarik bermain di pantai. Sebab tak bisa mandi. Namun, mereka bisa bermain istana pasir di sini. Sewaktu mereka masih kecil. Seru melihat mereka bermain istana pasir yang dikacau oleh ombaknya. Kami tertawa lepas melihat itu.

Adapun muda-mudi banyak duduk santai  di cafe atau di kursi-kursi yang disediakan pedagang kaki lima. Memang  di sepanjang tepian pantai pedagang menyediakan kursi-kursi. Susana pantai di malam hari makin heboh.

Banyak pengunjung yang memadati Pantai Purus hingga meluber ke Pantai Padang. Tak segan  untuk mencoba kuliner yang tersedia di sini.

Pengunjung biasanya paling banyak mahasiswa. Mereka mengaku memilih keluar di malam minggu untuk melepas penat setelah menghabiskan waktu di hari biasa untuk membuat skripsi, sekaligus ingin mencoba kuliner di Pantai Padang untuk makan malamnya.

Puas main di Pantai Puruih lanjut ke Pantai Padang. Pantai  ini terletak pada kawasan padat perkotaan di Kecamatan Padang Barat yang membentang dari daerah Purus hingga muara Batang Arau.

Jaraknya kurang lebih 23 km dari Bandar Udara Internasional Minangkabau atau 30 menit perjalanan menggunakan mobil.

Pantai Padang

Kawasan Pantai Padang dikenal dengan  istilah Taplau atau Tapi Lauik. Bukan pantai. Taplau Biasanya ramai dikunjungi wisatawan pada sore hari serta hari-hari libur. Mereka mencari kuliner langkitang cucuik.

Apalagi harga murah berkisar 5000 rupiah saja.

Foto by kompas.com
Foto by kompas.com

Itu dia langkitang cucuik. Makanan khas Taplau Pantai Padang. Kudapan ini berbahan dasar seafood. Di Taplau disebut langkitang sejenis keong laut atau siput laut dengan bentuk ramping dan panjang serta berwarna hitam.

Langkitang dikenal karena cara memakan yang unik yaitu dicucut, dihisap atau disedot. Paling seru dimasak dengan gulai paku. Sayur paku.

Cara membuat langkitang cucuik cukup mudah.

Pertama, Potong bagian ekor langkitang yang sudah dibersihkan, sisihkan.

Kedus, Giling cabai merah, kemudian tumis bersama bumbu gulai, setelah beberapa menit masukkan serai.

Ketiga, Tumis bumbu gulai hingga hampir masak dan harum, kemudian tuangkan santan cair, lalu aduk.

Keempat, Masukkan daun salam, cabai rawit, dan daun kunyit ke dalam kuah santan. Jika sudah mendidih masukkan langkitang, masak hingga kuah mengering.

Kelima, Bila kuah sudah mulai kering, angkat dan sajikan.

Nikmat dan pedas yang serasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun