Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

4 Penyebab Anak Merasa Tak Percaya Diri

3 Maret 2023   18:41 Diperbarui: 8 Maret 2023   04:10 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Yusriana

Begitu Bunda, kadang mereka ingin tak tahu cara izin ketika berhadapan dengan dilema berhenti di ruang karate dan ingin ruang baru, bimbel. Di sinilah peran orangtua memberi pelajaran. Sedikit, tapi kebermanfaatan cara izin di atas bisa ia terapkan di banyak ruang kelak.

Ketiga, Faktor Lingkungan yang Tak Kondusif

Faktor lain yang membuat anak kurang percaya diri adalah lingkungan. Hubungan percaya diri dengan lingkungan, teman sebaya. Teman sebaya sangat besar pengaruhnya kepada anak kita.

Bahkan untuk beberapa anak yang ketergantungan kepada teman, banyak yang rusak. 

Misalnya, murid saya bernama Hamdi. Ia ketua kelas. Sebelumnya bagus. Rajin dan percaya diri. Namun, akhir-akhir ini, sudah 4x ia dan 6 temannya di asrama tak membuat tugas.

Saya pun terpaksa menyuruhnya dan temannya mengerjakan di perpustakaan sekolah. Ketika sudah siap mereka kerjakan, mereka pun masuk kelas. Lalu saya tanya, "Ham, sudah yang ke 4x-nya lho, ada apa?"

"Solidaritas!" Jawabnya tersenyum manis. Tangan terkepal dan ditepukkan ke dada kiri dengan ekspresi bangga.

"Waduh!" Jerit saya. "Moga kamu tak lulus di sekolah berasrama manapun, Nak. Kamu lulus sekolah di kampung kita saja di dekat orangtuamu agar mereka membimbingmu, untuk apa solidaritas."

Dia kaget dan menunduk. Kulit hitam manisnya berubah legam. Untuk apa kita guru lagi bila kata solidaritas sudah mengakar di dirinya. Jungkir balikpun guru menasihati takkan ngaru, bila solidaritas bertahta di angka 1. Lebih utama pula solidaritas dari agama, hukum, dan norma.

Keberhasilan dan kegagalan di sekolah, di dunia kerja, dan di mana saja akan sia-sia bila mereka dan teman sebaya salah dalam menempatkan solider atau silidaritas. Pengalaman positif atau negatif akibat solidaritas bisa memengaruhi perkembangan psikologis mereka.

Bila istilah solidaritas mereka junjung, selamanya lingkungan mereka tak sehat dan tak kondusif. Mereka buta oleh pertemanan. Tak bisa lagi membedakan benar dan salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun