2. Jangan Lampiaskan Perasaan dengan Marah
Marah-marah jika keinginan tidak terpenuhi ataupun saat pendapat tidak disetujui bukanlah solusi. Pola pikir seperti ini, sebaiknya segera diubah karena akan merugikan diri sendiri. Orang-orang justru akan menjauhi kita. Sifat introvert ini harus dihindari.
Tidak semua orang bisa menolerir kemarahan yang tidak jelas, bahkan hal itu bisa menyebabkan perpecahan dalam pergaulan ataupun dalam suatu hubungan dengan pasangan diskusi kita.Â
Utarakan isi pikiran kita. Kadang isi pikiran yang kita sampaikan jitu. Akhirnya, teman, guru, maupu lawan bicara kita malahan bdrterima kasih kepada kita. Cobalah untuk berani berbicara bukan marah-marah.
Mengajari anak untuk bersuara dan tegas adalah keterampilan hidup penting yang sangat bermanfaat bagi masa depan mereka. Para ahli mengatakan keterampilan asertif seperti ini kelak dapat membantu anak saat dewasa saat membina hubungan, baik hubungan romantis, persahabatan, dalam lingkungan kerja atau sekolah, atau mungkin dengan dirinya sendiri," kata Mia Rosenberg, seorang psikoterapis anak, dikutip dari Parents.
3. Mengerti Diri Sendiri
Kita harus mengerti diri sendiri sebelum meminta orang lain untuk mengerti dengan diri kita dan keadaan kita, pikiran, dan perasaan kita. Ada baiknya kita mencoba untuk mengerti dengan diri sendiri terlebih dahulu. Tak layak , saat kita meminta untuk dimengerti, namun kita sendiri tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya kita inginkan.Â
Ekspresikan isi pikiran dan hati agar orang lain memahami. Introvert bisa diubah asal kita bisa mengubah cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Mulailah berkomunikasi dengan diri sendiri di cermin, di kertas, atau diary. Kemudian angsur dengan keluarga dekat, mama dan papa, kakakdan adik, atau guru di sekolah.
Selamat berubah si introvert. Mari tersenyum ceria. Yusriana.