Mereka pun menghilang di pintu. Namun, begitu bapak anak itu menghilang, tiba-tiba di pintu muncul sosok fenomenal si pembuat konten. Langsung saja debaran jantungku berpacu tak normal. Sungguh kejutan yang tak diharapkan. Berarti dia tak di DO hanya diskor.Â
Aku hanya menatapnya masuk kelas. Seperti biasa, ekspresinya innocent. Seolah dunia ini dan sekolah ini miliknya. Lagi seperti biasa di sudut kiri kegemarannya ia grasa-grusu. Akupun diam saja menyaksikan. Lalu ia berjalan ke sana ke mari, jongkok ke dekat anak cewek dan berjalan lagi. Menguji kesabaran.
Bel tanda pergantian jam pun berbunyi. Syukur terucap dalam hati. Minimal stop hingga di sini kejutan yang tak diharapkan ini menyiar. Akankah esok ada lagi kejutan lebih dahsyat dari ini? Wallohu aklam bissawaf. Padang Panjang, 3 Oktober 2022.
Yusriana menulis berbagi pengalaman miris dengan kompasianer dalam menghadapi gen Z.