Review Novel Lukisan Langit
- Judul buku: Lukisan Langit
- Penulis: Agnes Davonar
- Editor: Khabib Mustakhfitul, Cicilia Heni
- Desainer: Kartika Dewi
- ISBN: 978-979-21-6690-3
- Penerbit: PT. KANISIUS (Anggota IKAPI)
- Tahun: 2021
- Tebal: +/- 160 halaman
Sinopsis Novel "Lukisan Langit"
Seorang gadis cantik, Angel, dengan perangainya yang lembut menyapa Rama di sebuah galeri seni Rumah Lukisan di kota Palu. Rama adalah seorang dokter muda asal jakarta yang menjalani tugas pertamanya di kota Palu. Ia datang bersama beberapa rekannya, yaitu Sheila, Lusi, Yudha, Eko dan Lukman.
Angel sukses menarik perhatian Rama dan membuatnya galau setengah mati. Bukan hanya wajah manisnya yang mengitari kepala Rama, namun juga setiap kata yang keluar dari bibir Angel ternyata sangat berpengaruh untuk masa depannya.
Hendra adalah sosok yang berperan penting dalam hidup Rama selama ia tinggal di Palu. Membantunya mempersiapkan segala hal untuk dirinya, mengantarkan kemanapun Rama pergi, tak terkecuali saat menjemput surat balasan dari Angel yang biasanya terselip di bawah pintu Rumah Lukisan.
Hidup Rama seakan dikendalikan oleh Angel, pencerah hidupnya. Ini Terjadi karena Angel adalah sosok yang membuatnya berani menentukan pilihan hidup yang selama ini ia pendam terlalu dalam. Ia bahkan berani melawan keinginan sang Ayah untuk melepas profesi dokternya, bahkan hampir melepas tunangannya, Agnes, dimana pesta pernikahan keduanya sesungguhnya tinggal menghitung hari.
Rama sudah terlalu menahan sakit semenjak ia kecil, tak bisa meemilih jalan hidupnya sendiri karena semua dikendalikan oleh orang tua. Lalu, bagaimana kisah Angel dan Agnes? Kira-kira siapa yang akan dipilih Rama untuk menjadi pendamping hidupnya? Baca langsung saja ya novelnya :)
Tiga Nilai Hidup dari Buku "Lukisan Langit"
Buku yang diterbitkan oleh PT. KANISIUS tahun 2021 ini lumayan menarik perhatian saya saat membacanya. Ya, jika selama ini saya sering tidak menghabiskan cerita novel atau cerpen karena alurnya membosankan, karya Agnes yang satu ini memang berbeda.
Ada banyak pesan tersemat dari kata atau kalimat dari para tokohnya, terutama Rama dan orang-orang terdekatnya. Beberapa nilai hidup saya dapatkan disini, dan lumayan memberi penyadaran hidup bahwa hal yang kita anggap sepele ternyata bisa menjadi penyakit maupun penderitaan seumur hidup bagi orang lain.
Berikut beberapa hal menarik yang membuat alur cerita novel ini tampak dinamis.
1. Memaksakan Kehendak Orang Tua kepada Anak itu Tak BaikÂ