Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sate Ratu Dihujani Testimoni Pelanggan Hampir dari 100 Negara

21 Februari 2020   10:46 Diperbarui: 22 Februari 2020   21:59 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Sate Ratu (Dok. Riana Dewie)

Menjadi beda itu memang tak mudah. Apalagi konsisten memberikan pelayanan terbaik bagi tamu yang datang. Kebayang gak sih, saat menjadi owner sebuah resto, kita harus menyeimbangkan waktu antara memproduksi makanan, menyapa pelanggan setiap waktu bahkan invest materi untuk promo sana-sini? Ah, segitu ribetnya ya. Tapi ada, loh owner bisnis kuliner di Jogja yang sukses melakukan itu.

Bolehlah berkenalan dengan Fabian Budi Seputro. Yes, yang saya tahu, bapak yang satu ini adalah sosok pejuang hidup, pantang menyerah dalam segala hal. Dari waktu ke waktu, secara kontinyu ada saja inovasi yang dilakukan untuk bisnisnya. Tahu gak apa produk yang dijualnya? Yap, sate.

Fabian Budi Seputro, owner Sate Ratu (Dok. Riana Dewie)
Fabian Budi Seputro, owner Sate Ratu (Dok. Riana Dewie)
Ehmm, emang inovasinya dalam bentuk apaan sih? Aneka daging yang diolah jadi sate gitu? Hihihi bukan. Jadi, kreativitas ini muncul hanya dengan berinovasi dari daging ayam segar. Yes, dari ayam ini, muncullah menu-menu menggairahkan seperti sate lilit basah, ceker tugel, sate merah dan yang terakhir sate kanak. Wow, namanya lumayan unik. Bagaimana rasanya ya?

Baca juga: Sate Ratu Menjadi Ikon Kuliner Yogyakarta yang Mendunia

Oke baiklah. Ada beberapa hal mengejutkan dari warung minimalis  yang rasanya memang bikin nagih ini. Ehmm, kalau belum bisa membayangkan, besok mampir deh ke warung Sate Ratu di Jogja Paradise (food court). Buka setiap hari kok, kecuali hari Minggu ya 😊

Karena sudah beberapa kali icip menu lezatnya, saya ingin bocorin beberapa keunikan warung yang dilayani oleh tim berkaos hitam ini :

Sate Ratu Dikunjungi Tamu dari 84 Negara (Dok. Riana Dewie)
Sate Ratu Dikunjungi Tamu dari 84 Negara (Dok. Riana Dewie)
1. Dikunjungi Hampir dari 100 Negara di Dunia

Hingga tulisan ini dibuat, warung Sate Ratu sudah dikunjungi ribuan konsumen dari 84 negara di dunia. Betul, sebuah pencapaian luar biasa menurut saya.

Warung berslogan "kesukaan turis mancanegara dan Indonesia" ini memang memiliki daya tarik tersendiri. Selain rasa satenya yang 'juicy' banget, taste menu Sate Ratu juga pernah dimuat di sebuah majalah pariwisata di negeri orang. Keren ya :)

Sate Merah dan Sate Kanak (ujung tusukan warna hitam) - Dok. Riana Dewie
Sate Merah dan Sate Kanak (ujung tusukan warna hitam) - Dok. Riana Dewie
2. Dindingnya Dipenuhi Ribuan Testimoni

Jangan pusing deh kalau kamu datengin salah satu warung yang posisinya di seberang Jogja City Mall ini. Jadi, dinding warung Sate Ratu sama sekali jauh dari nuansa jaim alias jaga image. Biasanya kan warung makan itu disetting bersih, kinclong & minim coretan tangan.

Testimoni Pelanggan Sate Ratu  (Dok. Riana Dewie)
Testimoni Pelanggan Sate Ratu  (Dok. Riana Dewie)

Yes, bukan asal coretan tangan loh ya yang memenuhi hampir semua dinding warung ini. Tentu saja, ini bisa jadi catatan sejarah di masa depan, dimana ini menjadi bukti bahwa banyak wisatawan asing yang sudah menyicip sate dengan taste yang unik ini.

Eh kamu sendiri, sudah ninggal jejak tanganmu belum di sana?

3. Memanfaatkan Perkembangan Teknologi

Pak Budi tak pernah berhenti berinovasi untuk usaha yang dirintisnya dari nol bersama sang istri ini. Ya, memutuskan untuk lepas dari pekerjaaan sebelumnya yang sungguh menghasilkan pundi-pundi uang memang bukan perkara mudah. Namun atas keyakinannya untuk membuka bisnis sendiri, akhirnya warung Sate Ratu ia kembangkan sejak tahun 2016 dan melejit hingga sekarang.

Pak Budi saat ngobrol asyik bersama KJOG   (Dok. Riana Dewie)
Pak Budi saat ngobrol asyik bersama KJOG   (Dok. Riana Dewie)

Nah, menjalin persahabatan dengan influencer maupun blogger untuk icip-icip menunya adalah salah satu cara untuk mengenalkan produk satenya ini kepada khalayak ramai.

Ia juga aktif memanfaatkan teknologi dengan membuat video story' maupun testimoni tentang produknya di media sosial, tak terkecuali di IG @sateratu.

Tak hanya online, cara offline juga dilakukannya dengan menyapa ramah para pelanggan yang datang. Di sela-sela gurauan, tak jarang ia meminta testimoni, baik dari video maupun bukti napak tilas mereka di dinding warung. 

Wisatawan dari negara ke-84 saat memberikan testimoni (dok. Riana Dewie )
Wisatawan dari negara ke-84 saat memberikan testimoni (dok. Riana Dewie )

Pelanggan selalu happy loh katanya, apalagi tempat makannya yang makin nyaman & luas karena renovasi akhir tahun lalu. Hayooo, ada yang mau duplikasi semangatnya? 😎

4. Juara "Ngulik Rasa" 2019 Kategori Sate

Ada beberapa kompetisi yang diikuti oleh Sate Ratu & tak jarang membawa pulang piala kemenangan. Banyak momen lucu yang dirasakan, termasuk saat mengikuti kompetisi terakhir di penghujung tahun 2019.

Sang owner sempat bercerita bahwa untuk mengikuti kompetisi besar dari Unilever ini tidak memiliki persiapan khusus. Ia dan tim justru mengalami hal-hal di luar dugaan, mulai dari gagal submit data sebagai peserta hingga beberapa hal teknis yang menghambat selama kompetisi berlangsung.

Sate Ratu raih Juara Nasional Ngulik Rasa 2019  (Dok. Riana Dewie)
Sate Ratu raih Juara Nasional Ngulik Rasa 2019  (Dok. Riana Dewie)

Belum lagi tentang inovasi produk yang harus ia jual usai kompetisi berakhir. Ya, finally lahirlah 'Sate Kanak', produk yang membawa nama Sate Ratu kian melambung di nusantara.
Ini adalah sebuah produk inovasi, dimana bahan baku & proses pengolahannya hampir sama dengan sate merah, namun ada sedikit sentuhan rempah yang berbeda.

Hal paling menyolok dari citarasanya adalah level pedas yang lebih rendah dari menu seniornya. Baiklah, Sate Kanak ini bakal memanjakan pelanggan yang kurang menyukai pedas bahkan rasanya bersahabat banget buat lidah anak-anak.

Cuss yuk, menu-menu Sate Ratu lengkap banget untuk memanjakan keluarga serumah ya ternyata 😊

5. Menjaga Orisinalitas

Nah, satu hal lagi yang saya kagumi dari warung ini adalah bahwa sang owner tak ingin mengembangkan bisnisnya ini dalam kemasan 'franchise', walaupun itu bisa jadi sumber rupiah yang menjanjikan.

Ya, satu-satunya alasan adalah bahwa ia khawatir akan kualitas produknya yang bisa jadi kurang terjaga, disamping kesulitan mengontrol mitranya dari berbagai penjuru tanah air, yang pastinya bakal menyita waktu. 

Kedua, ia juga bercerita saat menghidangkan menu untuk kompetisi "Ngulik Rasa" di Jakarta, segala 'ubo rampe' pengolahan menu ia bawa sendiri dari Jogja. Kebayang gak sih jika panggangan sate segitu gedenya dibawa ke hotel? Hihihi... 

Sate Merah saat dipanggang  (Dok. Riana Dewie)
Sate Merah saat dipanggang  (Dok. Riana Dewie)

Perlengkapan lain yang tak ketinggalan adalah kipas tangan anyaman yang biasa ia manfaatkan untuk bakar sate untuk melayani pesanan di warung. Nah, katanya sih itu bisa jadi "jimat" yang akhirnya membawa kemenangan. Percaya gak? Hahaha....

***

Begitulah keunikan warung Sate Ratu yang fenomenal ini, bahkan dikenal banyak orang dalam ranah internasional. Sebuah perjalanan bisnis yang luar biasa. Ya, karena menjaga komitmen itu bukanlah hal mudah. Komitmen untuk mempertahankan rasa, juga ramah sapa yang sudah menjadi budaya. 

Sate Merah dengan rasa yang juicy  (Dok. Riana Dewie)
Sate Merah dengan rasa yang juicy  (Dok. Riana Dewie)

Hal positif yang saya petik dari bisnis Pak Budi adalah kekuatan yakin & percaya diri. Yakin bahwa usahanya bisa dikembangkan seperti sekarang, juga percaya diri keluar dari comfort zone untuk cita-cita yang ingin diwujudkan.

Semoga Sate Ratu makin mendunia, kali aja suatu saat bisa buka cabang di setiap negara 😎

Riana Dewie 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun