Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kuliner "Zaman Now", Sajikan Masakan Nusantara yang Serba Wow

27 Oktober 2017   10:46 Diperbarui: 27 Oktober 2017   11:55 2666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi saya, berkuliner adalah sebuah kegiatan seru, apalagi jika dipaksa untuk menikmati makanan yang belum pernah saya coba. Saya suka dengan makanan nusantara atau ala-ala 'ndeso'gitu, seperti olahan tahu, tempe, ayam, sayur, ikan dan sajian sedap lainnya. Apalagi jika dipadupadankan dengan rempah-rempah beraroma khas, tentu ini akan menambah citarasa masakan daerah. Makin asyik saat bisa menikmatinya di sebuah sentra kuliner yang nuansanya aduhai... ehmmm jamin deh makannya bakal khilaf banget :D

Terik panas siang itu tak menggoyahkan saya untuk bisa melepas rindu bersama teman-teman terkasih. Kebiasaan kami selain cuci mata yang cuma satu ini, hunting kuliner. Pas banget, puluhan menu nusantara dari Sabang sampai Merauke tersedia di sini, aroma gurihnya mulai menggoda.

Saya bukanlah food taster yang baik. Karena saat ditanya, mana yang enak antara sajian yang ini dan itu? Saya selalu jawab, "enak semua..". hihihi... Mungkin karena dasarnya hobi sabet semua makanan, saya tak terlalu memikirkan pilihan rasanya. Asal penampilan menarik, aroma menggoda deh, saya pasti mudah jatuh cinta. Satu lagi, kunci kuliner nikmat menurut saya yang tak boleh dilupakan adalah rasa huhhah-nya alias bersensasi pedaaassss. 

Suasana Vintage saat kami memanjakan perut (Dokumentasi pribadi)
Suasana Vintage saat kami memanjakan perut (Dokumentasi pribadi)
Pedas, Kenikmatan yang Tersaji pada Menu Khas Nusantara

Orang bilang saya ini cabe-holic. Ada juga yang menyematkan gelar miss cabe kepada saya saat masih sibuk di bangku kuliah. Betul sekali, sahabat-sahabat masa kuliah adalah saksi hidup betapa saya adalah seorang wanita yang tegar diterjang pedasnya cabe, yang tak pernah sungkan request cabe 10 biji saat jajan rujak lutis atau sambal minimal 5 sendok saat menikmati bulatan bakso sapi yang mengapung di atas kuahnya. Ini nyata, dan masih membudaya di dalam keseharian saya hingga sekarang.

Di kesempatan ini pun, tak sedikit yang tahu bahwa saya masih keblinger banget sama makanan pedas. Tak heran jika siang itu teman-teman justru merekomendasikan menu super pedas untuk saya. Saya mah manut-manut saja, asal pedas, pasti nikmat di lidah. Jangan salah loh, makanan pedas dari olahan cabe ini nyatanya bermanfaat juga bagi kesehatan tubuh, diantaranya adalah menyehatkan jantung, sebagai makanan anti kanker, mengurangi gejala flu, membuat tidur lebih nyenyak serta terhindar dari stres dan depresi.

Ayam Sambal Mattah (Dokumentasi pribadi)
Ayam Sambal Mattah (Dokumentasi pribadi)
Jreng jreng jreng....Tak lama setelahnya, masnya waiter hidangkan Ayam goreng mattah persis di depan mata saya. Aromanya ehmmmm... Kolaborasi toping sambal daun sere dan irisan bawangnya sangat menggoda lidah. Suwir demi suwir ayam saya lahap dengan kilatnya. Nikmat sekali.

Menu yang dihidangkan dengan sambal khas Bali ini pokoknya idola banget. Mengenai sambal matah, saya mulai jatuh cinta sejak setahun lalu saat menikmati menu hidangan sambal yang sama di resto sebuah hotel di Jogja. Selanjutnya, saya pernah coba olah sendiri sambal matah di rumah. Dan tebak bagaimana rasanya? Gak karuan, sedih kak. Hihihi :D  

Menu lain yang tak kalah menarik adalah rawon. Saya sempat intip dan incip menu 'Rawon Bungkul' yang dinikmati oleh kawan duduk di bangku seberang depan saya. Kluwek, adalah rempah yang membuat rawon ini keluarkan aroma dan warna yang khas, yaitu hitam kecoklatan. Sekilas masakan rawon memang kurang menarik karena tampilannya, tapi jangan kaget jika Anda bakal ketagihan saat kuahnya mengalir ke lidah. Sejauh yang saya tahu, sup daging khas Jawa Timur ini memiliki pelengkap hidangan yang menambah citarasa berkuliner, diantaranya taoge, kerupuk udang dan sambal terasi. Nah, lagi-lagi menu sambal selalu bikin nagih.

Menu Tengkleng Kadipaten (Dokumentasi Pribadi)
Menu Tengkleng Kadipaten (Dokumentasi Pribadi)
Masakan nusantara memang tak membosankan untuk dinikmati. Ada hidangan lain yang tak terlalu pedas namun campuran rempahnya begitu terasa, sebut saja Tengkleng Kadipaten. Dari tadi rasanya nama-nama menu di resto ini sungguh menarik, ada saja istilah 'njawani' yang saya dengar. Kali ini tulang kambing menjadi pemeran utama penikmat lidah, disamping jeroan dan dagingnya. Menu ini dapat Anda temukan dimana-mana, namun kota Solo disinyalir sebagai sentra kuliner tengkleng yang konon paling populer. Anda sudah pernah coba?

Minuman Nusantara yang Kaya Rempah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun