Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Cimahi, 1 Mei 1994. Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemampuan Surgawi: Ilmu Nabi Isa dan Waliyullah Syekh Aulia Abdul Qadir Jailani

17 Mei 2023   13:15 Diperbarui: 17 Mei 2023   19:16 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syekh Aulia Abdul Qadir Jailani (islamdigest.republika.co.id)

Mungkin sahabat pernah mendengar istilah maunah, karomah dan mukjizat? Nah istilah itu adalah kemampuan Surgawi yang berasal dari pertolongan Allah kepada umat manusia dan makhlukNya melalui orang saleh, waliyullah dan Nabi Allah.

  • Maunah: Pertolongan Allah untuk Orang Saleh.
  • Karomah: Pertolongan Allah untuk Wali Allah.
  • Mukjizat: Pertolongan Allah untuk Nabi Allah.

Nah karena kita hanya orang biasa, maka kita hanya memperoleh Maunah saja dikarenakan kita tidak pernah meninggalkan Rukun Islam dan teguh dalam Rukun Iman. Sepertinya saya tidak perlu menjabarkan kembali apa saja Rukun Islam dan Rukun Iman karena sudah pengetahuan umum bagi kita semua di Indonesia.

Berdasarkan literatur Islami, Nabi Isa as pun melaksanakan Salat, hanya saja durasi dan kuantitas salatnya tidak seperti yang dilaksanakan Umat Islam saat ini, Salat yang dilakukan Nabi Isa as lebih lama durasinya dan lebih banyak jumlahnya.

Salat adalah perwujudan penghambaan kepada Allah agar badan kita semua digerakan karena Allah, demikian juga hati, pikiran dan keinginan (niat) semua karena Allah sahaja. Apabila kewajiban melaksanakan ibadah Salat sudah mendarah daging bagi manusia, maka langkah selanjutnya adalah menyibukan kita dengan kegiatan saleh agar memperoleh energi surgawi berasal dari akumulasi pahala dan melaksanakan tirakat atau pengekangan diri seperti berpuasa agar keberanian karena Kebenarannya terbangkitkan.

Sudah terkonfirmasi di media lain akan Mukjizat Nabi Isa as seperti menyembuhkan orang sakit, dan menghidupkan orang mati. Begitu pula Syekh Aulia Abdul Qadir Jailani yang juga mampu berkaromah menghidupkan orang mati, melayang di udara dan hal lainnya diluar jangkauan logika pada umumnya.

Semua itu hanya dapat diperoleh apabila manusia menjalankan syariat Islam dengan sebaik dan sebenar-benarnya. Itulah alasan Nabi Muhammad diutus Allah untuk menyempurnakan Kemampuan Surgawi umat manusia yang diridai-Nya yang kelak akan baru terealisasi sepenuhnya saat Zaman Invasi Ya'juj dan Ma'juj terjadi.

Penggambaran Ya'juj dan Ma'juj di Game Warcraft 3

Penulis kebanyakan main game Warcraft 3? Justru para pencipta game ini seakan terinspirasi dari Kisah Nabi Isa as juga Para Wali Allah serta kisah Invasi Ya'juj dan Ma'juj di masa depan. Bangsa Orc dan Undead terlihat seperti Bangsa Ya'juj dan Ma'juj itu sendiri. 

Arthas (id.pinterest.com)
Arthas (id.pinterest.com)

Lihatlah kemampuan Arthas sang tokoh utama Ras Manusia pada kisah awal Campaign Warcraft 3, ia memiliki kemampuan Holy Light yang mampu menyembuhkan dan Ressurrection yang mampu menghidupkan kawannya yang sudah terbunuh, sama seperti Mukjizatnya Nabi Isa bukan?

Semua Karena Kombinasi Iman, Ilmu dan Amal

Agar kemampuan surgawi dapat terbuka, sekali lagi kita wajib menjalankan syariat Islam sebaik-baiknya dan dengan benar (nanti akan diluruskan kebenaran Mazhabnya melalui kedatangan Al-Mahdi). Lalu kita wajib mendedikasikan diri dalam sifat-sifat saleh seperti ketaatan beragama, derma, kasih sayang, pelayanan tulus dan pencerahan pengetahuan kepada masyarakat tanpa memperoleh imbalan harta benda, kedudukan dan kenikmatan. 

Apabila malaikat puas dengan ketulusan kita, maka tubuh kita terbangkitkan, dan kita mampu memperoleh kemampuan surgawi disebabkan keimanan yang kuat kepada Allah dan Ilmu berupa doa yang terpanjatkan kepada Allah, lalu kemudian diamalkan menjadi realitas, yang salah satu diantaranya:

  • Healing: Penyembuhan atas nama Allah.
  • Resurrections: Membangkitkan orang baik dari kematian.
  • Energy Blade: Pedang energi yang mengalir ditelapak tangan untuk menebas musuh yang dikuasai sifat jahat.
  • Fly: Terbang ke angkasa.
  • Teleportation: Berpindah tempat sekejap mata.
  • Positive Aura: Aura yang memberikan perlindungan bagi sekeliling yang merasakan.
  • Energy Beam Attack: Menembakkan energi dari tangan untuk menghancurkan lawan.
  • Reincarnation: Ketika terbunuh, bangkit kembali dari Kematian.
  • Dan lainnya melampaui logika manusia.

Jadi semua karena implementasi Ilmu (Kata-Kata yang bermakna kekuatan Ilahi), Iman (Rasa Percaya yang kuat kepada Allah) dan Amal (Realisasi Kesalehan) sehingga pertolongan Allah berupa Kemampuan Surgawi dapat terealisasi.

Zaman Kerajaan Nusantara Saja Terheran-heran Dengan Ramalan Kapal Terbang di Angkasa dan Kereta Maju Tanpa Kuda

Mungkin sebagian pembaca terheran-heran dengan tulisan ini. Hal ini juga pernah dirasakan oleh masyarakat nusantara setelah mengetahui Ramalan Kapal Terbang di Angkasa dan Kereta Maju Tanpa Kuda. Mengapa bisa terjadi dan terealisasi?

Karena fokus pikiran umat manusia yang berubah dari sifat alam Rajas (Nafsu akan Kekuasaan Dunia) menjadi Tamas (Kegelapan/Haus akan Pemenuhan materi). Dalam alam semesta itu sendiri ada 3 jenis peradaban yaitu (berdasarkan referensi Veda, Bhagavad Gita dan Srimad Bhagavatam):

  • Peradaban Surga Atas (Alam Svarga-Loka): Disebabkan Sifat Sattvam (Kebaikan) mendominasi dunia. Cirinya manusia memiliki kemampuan dewa atau malaikat.
  • Peradaban Kerajaan Jin (Bhuvar-Loka): Disebabkan Sifat Rajas (Nafsu) mendominasi dunia. Cirinya manusia memiliki kemampuan sakti secara fisik.
  • Peradaban Surga Bawah (Alam Patala): Disebabkan Sifat Tamas (Kegelapan) mendominasi dunia. Cirinya manusia berteknologi bendawi canggih seperti saat ini.

Sebagai Wasana Kata

Apakah kita ingin berperadaban Surgawi dengan menjalankan Syariat Islam dan meliputi diri dalam sifat-sifat saleh sepenuh hati, jiwa dan raga sampai Allah dan Malaikat Allah Rida kepada kita semua?

Pilihan ada di tangan kita sendiri.

Cimahi, 17 Mei 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun