Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Cimahi, 1 Mei 1994. Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terkadang Kita Tidak Membutuhkan Penjelasan Kalau Sudah Tak Lagi Saling Percaya

3 Februari 2023   05:00 Diperbarui: 3 Februari 2023   05:09 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudah Tak Lagi Percaya (Freepik.com - diadona.id)

Hai sahabat pembaca!

Sebagaimana kita ketahui... Komunikasi antara dua belah pihak bisa terjalin jika diantara keduanya sudah tertanam rasa saling percaya. Karena Komunikasi menghasilkan kesepahaman yang saling terhubung (antara perseorangan hingga lingkungan) melalui informasi tersampaikan. (Saya terinspirasi dari Jurgen Habermas perihal komunikasi sehari-hari)

Lah? Kalau udah saling gak percaya, gimana dong sahabat?

Kita sering menemukan kasus drama rumah tangga terutama pada komik fiksi slice of life seperti misal di webtoon, yang mungkin terinspirasi dari kehidupan nyata pada umumnya, seperti kisah fiksi dibawah.

"Pak ini, siapa yang bernama "XXX" kok demen banget japri bapak"

"Temen di kantor Mah." (Memang Teman kantor Papah yang sudah sangat senior dan sudah punya banyak cucu)

Di kliklah percakapan tersebut.

"Kok chatnya ngajak makan sama papah?!"

"Lho wajar kan Temen di Kantor Mah."

"Lha kok bapak sebut wajar? Makan masakan mamah aja selalu menghindar pake beli dari luar mulu, nah kalau giliran dari "XXX" Papah sebut wajar?"

Dikira yang engga-engga (haibunda.com)
Dikira yang engga-engga (haibunda.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun