Aku ingat masa SD-ku saat itu.
Ketika itu aku diminta pendapat.
"Rehan..."
"Siapakah Presiden Pancawarna kita selanjutnya?"
Aku menjawab dengan polos, lugu nan penuh semangat.
"Bapak S!"
Semua terdiam mendengar jawabanku seperti menaruh rasa hormat mendalam atas pilihanku.
Dan apa yang terjadi?
Benarlah...
Pengumuman di setiap siaran televisi analog menyebutkan.
Bapak S terpilih menjadi Presiden Pancawarna ke-6.
Nah...
Disaat inilah...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!