Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Cimahi, 1 Mei 1994. Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perang Tiada Akhir: Kecerdasan/Malaikat vs Ego Palsu/Iblis

27 November 2022   13:30 Diperbarui: 27 November 2022   13:33 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Diolah Penulis (wallpaper.dog)

Dengan mendominasinya Malaikat pada pikiran kita, maka saat kita menjelang wafat, malaikat akan mengantarkan Ruh kita ke alam yang kekal dimana Tuhan berada.

Sebaliknya... jika Iblis mendominasi pada pikiran kita, maka saat kita menjelang wafat, Iblis akan mengantarkan Ruh kita pada lembah keputusasaan, apakah itu? Yakni kehidupan Neraka.

Jadi.

Jika kita yakin kepada Allah, saat menjelang wafat jika Malaikat Allah mendominasi pikiran kita, maka Malaikat Allah kelak mengantarkan Ruh kita ke Surga Allah, dan disana kita memperoleh badan surgawi yang kekal. Insya Allah husnul khotimah.

Jika kita yakin kepada Krsna, saat menjelang wafat jika Para Dewa yang dipimpin Sri Krsna mendominasi pikiran kita, maka Dewa-Dewi kelak mengantarkan Ruh kita ke Vaikuntha-Loka (Alam Tanpa Rasa Cemas), tempat dimana dewa tertinggi berada, dan disana kita memperoleh badan ruhani yang kekal.

Jika kita yakin kepada Sang Buddha, saat menjelang wafat Para Dewa yang dipimpin oleh Sang Buddha mendominasi pikiran kita, maka Dewa-Dewi kelak mengantarkan Ruh kita ke Nirwana. Niscaya terbebas dari derita samsara.

Jika kita yakin kepada Yesus Kristus, saat menjelang wafat jika Malaikat Allah Bapa mendominasi pikiran kita, maka Malaikat Allah Bapa kelak mengantarkan Ruh kita ke Surga Bapa, dan disana kita memperoleh badan surgawi yang kekal.

Jadi Alam yang Kekal itu sungguh luas dan beraneka ragam. Tuhan tidak semata-mata menciptakan Agama yang beragam, karena kesadaran manusia dalam berketuhanan yang beragam pula.

Jangan sia-siakan akhir hayat kita, semoga kita semua meninggalkan alam dunia ini dalam keadaan Malaikat/Dewa menguasai pikiran kita sehingga kita semua berpulang ke Alam yang Kekal dimana Tuhan Yang Maha Esa berada. Aamiin YRA.

Salam Mantap!

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 27 November 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun