Efektivitas pelatihan kerja Terhadap kinerja karyawan

KAJIAN TEORITIS

Pengertian Sumber daya Manusia

Menurut Babullah (2024) Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan seluruh individu yang bekerja di dalam suatu organisasi atau perusahaan, yang berperan sebagai penggerak utama dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. SDM terdiri dari karyawan, manajer, dan seluruh tenaga kerja yang memberikan kontribusi berupa keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi untuk mendukung operasional serta pertumbuhan organisasi.

Pengertian Efektivitas

Efektivitas, menurut Syam (2020), merupakan tolak ukur kapasitas perusahaan dalam meningkatkan prosedur kerja guna menyelesaikan tugas. Efektivitas kerja didefinisikan sebagai aktivitas yang mengukur tingkat keselarasan antara tujuan dan harapan yang ingin dicapai guna menghasilkan hasil yang positif. Berbagai konsep yang membahas efektivitas kinerja menggambarkan hasil yang dicapai. Jelaslah bahwa suatu tujuan dapat dianggap efektif jika telah tercapai sesuai dengan sumber dan yang semula dibayangkan.. 

Pengertian Pelatihan Kinerja

Menurut Dessler (2020), yang dirujuk dalam jurnal Gustiana (2022), menyatakan bahwa pelatihan merupakan proses pemberian kemampuan yang dibutuhkan pekerja untuk melakukan pekerjaan mereka. Pelatihan karyawan menawarkan informasi bermanfaat supaya diterapkan di lingkungan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai kinerja yang efektif, pelatihan juga merupakan prosedur terstruktur untuk mengubah sikap, pengetahuan, atau perilaku yang mengarah pada kinerja yang efektif. 

Tujuan Pelatihan

Pelatihan karyawan sangat penting bagi pertumbuhan dan profitabilitas bisnis. Menetapkan program pelatihan akan membuat karyawan Anda lebih efektif, fleksibel, dan produktif.

Menurut Kurniasari (2018) pelatihan memiliki beberapa tujuan, diantaranya:

1. Produktivitas 

2. Kualitas (Quality) 

3. Perencanaan Kepegawaian 

4. Moral 

5. Kompensasi tidak langsung 

6. Keselamatan dan Kesehatan 

7. Pencegahan sifat Kadaluarsa 

8. Kemajuan Pribadi 

9. Metode Pelatihan

Menurut Cherrington (1995) dalam sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Ahyakudin (2019), metode pelatihan terbagi menjadi dua kategori: pelatihan di tempat kerja dan pelatihan di luar tempat kerja. Dari kedua metode ini, perusahaan lebih sering menggunakan pelatihan di tempat kerja dibandingkan dengan pelatihan di luar tempat kerja. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pelatihan di tempat kerja lebih mengutamakan peningkatan kinerja yang cepat. Sebaliknya, pelatihan di luar tempat kerja biasanya lebih memfokuskan pada pendidikan dan pertumbuhan jangka panjang.

On the Job Training (OJT): 

Metode ini merupakan pendekatan pelatihan yang dilakukan di tempat kerja, di mana karyawan belajar dengan cara melakukan pekerjaan mereka secara langsung. Metode ini memudahkan karyawan untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dengan cara yang praktis dan relevan dengan tugas sehari-hari mereka.

Dalam Metode On the Job Training (OJT), karyawan baru atau yang sedang dilatih biasanya bekerja dengan bimbingan seorang mentor atau supervisor yang lebih berpengalaman. Mereka diberikan tugas-tugas nyata yang harus diselesaikan, sehingga mereka dapat belajar sambil bekerja. Proses ini mencakup pengamatan langsung, instruksi dari mentor, dan praktik di lapangan, yang membantu karyawan memahami bagaimana teori diterapkan dalam situasi nyata.

Salah satu keuntungan utama dari Metode ini adalah bahwa karyawan bisa langsung menerapkan apa yang mereka pelajari dalam konteks pekerjaan mereka, sehingga meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dengan lebih cepat. Selain itu, Metode ini dapat meningkatkan kinerja perusahaan karena karyawan menjadi lebih terampil dan efisien dalam menjalankan tugas mereka.