Mohon tunggu...
Ria Agustina
Ria Agustina Mohon Tunggu... Penikmat sayur lodeh dan gereh

Kompasianer pemula 🤗

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Hutan Mangrove, Wisata Hijau, dan Simfoni Alam di Pesisir Jakarta

30 Agustus 2025   08:58 Diperbarui: 31 Agustus 2025   21:02 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keberanian dalam keanggunan. Mba Zarna, meniti papan kayu jembatan gantung. (Foto: Ria A)

Orkestra alam masih berlangsung menjadi latar. Diselanya, muncul suara sahabat membelai hangat

“Berpegangan!... Hati-hati melangkah!”

Di atas jembatan gantung, di tengah belantara mangrove, makhluk-makhluk ciptaan Tuhan berkilauan sempurna.

Keberanian dalam keanggunan. Mba Zarna, meniti papan kayu jembatan gantung. (Foto: Ria A)
Keberanian dalam keanggunan. Mba Zarna, meniti papan kayu jembatan gantung. (Foto: Ria A)

Banyak hal menakjubkan tampil secara sederhana. Sesederhana mendekatnya kupu-kupu yang terbang rendah kemudian hinggap di atas kelopak bunga. Ya, bunga-bunga tengah merekah.

Kupu-kupu mulai mengepakkan sayapnya perlahan. Ia mulai menghisap sari madu!  Lagi-lagi, ini pemandangan yang tidak setiap hari bisa saya lihat.

Kupu-kupu hinggap dan menghisap sari madu bunga. (Foto: Ria A)
Kupu-kupu hinggap dan menghisap sari madu bunga. (Foto: Ria A)

Ingatan saya melayang ke masa lalu. Perjalanan jelajah kali pertama. Berada dalam iringan siswa siswi belia yang mengikuti sang ibu guru, langkah kecil ini menapaki tanah padat yang berumput di kedua sisinya. Senandung lirih nyanyian sahabat mengiringi. Menghibur dan menenangkan.

“Kupu-kupu yang lucu..  ke mana engkau terbang… 

   hilir mudik mencari..  bunga-bunga yang kembang… 

   berayun-ayun… pada tangkai yang lemah… 

   tidakkah sayapmu… merasa lelah…  “

(Lagu: Kupu-kupu yang Lucu. Ciptaan Saridjah Niung/Ibu Sud)

 

Kupu-kupu sering digunakan sebagai indikator kesehatan lingkungan. Dan ya, mudah sekali menjumpai kupu-kupu di sini. Mereka beterbangan hampir di setiap rerumpunan bunga.

Saya bisa belajar dari alur metamorfosis kupu yang menakjubkan. Dari telur menetas menjadi ulat, berubah menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu yang cantik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun